Meskipun W.E.B. Du Bois (1868-1963) cukup lama
mengajar di jurusan sosiologi (Universitas Atlanta), dia biasanya tidak
dianggap sosiolog, apalagi teoritisi. Dia lebih dikenal sebagai intelektual
publik dan pendiri dan pemimpin berbagai organisasi hak-hak sipil, termasuk
National Association for the Advancement of Colored People (NAACP). Akan
tetapi, ada sosiologi yang kuat dalam berbagai tulisannya, dan ada sejumlah ide
abstrak yang dapat dipandang sebagai teori, meskipun Du Bois (seperti Marx)
enggan membedakan antara teori dan praktik. Yakni, dia tak tertarik dengan
teori dalam dirinya sendiri, tetapi lebih tertarik pada ide-ide abstrak demi
melayani hak-hak sipil, terutama untuk orang-orang Afrika-Amerika.
Di dalam sosiologi,
reputasi Du Bois sebagian besar didasarkan pada studi empirisnya, The
Philadelphia Negro (1899/1996). Studi terhadap tujuh distrik di Philadelphia
ini dilakukan sendiri oleh Du Bois, dan meskipun dia menggunakan berbagai
metode, karya ini terkenal sebagai etnografi rintisan. Selama karirnya, Du Bois
menulis banyak sekali buku, artikel dan editorial, tetapi tak banyak yang dapat
disebut “teori”. Akan tetapi, ada teori di dalam karyanya, khususnya dalam
beberapa
upaya otobiografisnya yang unik (yang terkenal adalah The Souls of Black Folk
[Du Bois, 1903/1996]) yang membuatnya bisa mengembangkan ide-ide teoritis yang
menarik dalam konteks refleksi kehidupannya sendiri. Minatnya yang paling besar
adalah dalam “ide ras”, yang dianggap sebagai “pemikiran sentral dari semua
sejarah” (Du Bois, 1897/1995:21), dan “garis warna” yang dia fihat bukan hanya
di Amerika, tetapi di seluruh dunia. Salah satu ide teoritisnya Ting terkenal
adalah veil (selubung), yang menciptakan separasi yang jelas, atau antara orang
Afrika-Amerika dan kulit putih. Pencitraannya bukanlah dinding, tetapi materi
yang tipis dan rapuh yang melaluinya masing-masing ras dapat melihat ras lain,
tetapi, bagaimanapun juga, sekaligus memisahkan ras itu. Ide teoritis kunci
lainnya adalah kesadaran ganda (double-consciousness), rerasaan akan “ke-dua-an”
atau perasaan di pihak Afrika-Amerika yang melihat dan mengukur diri sendiri
melalui mata orang lain. Tak ada teori masyarakat yang utuh dalam karya Du
Bois, namun ada serangkaian gagasan teoritis tentang as dan relasi ras di
Amerika Serikat dan seluruh dunia. Dengan munculnya teori multikultural (dan
feminis) di tahun-tahun belakangan ini, fokus Du Bois pada ras dan pandangannya
tentang dunia dari perspektif Afrika-Amerika telah menarik banyak pengikut baru
dan, yang lebih penting, menarik perhatian pemikir yang mengembangkan
pemikiran, perspektif dan komitmen Du Bois.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar