Rabu, 03 April 2013

Sekilas tentang Robert K. Merton


Mudah untuk mengidentifikasi guru-guru utama saya, baik yang dekat maupun yang jauh. Mereka adalah P.A. Sorokin, yang mengarahkan saya ke pemikiran sosial Eropa dan dengannyalah saya tak pernah putus hubungan meskipun saya tidak dapat mengikutinya dalam hal penelitian yang dilakukannya sejak akhir 1930-an; kemudian Talcott Parsons yang lebih muda, yang pemikirannya berpuncak pada karya besarnya, Structure of Social Action; ahli biokimia dan juga sosiolog, L. J. Henderson yang mengajari saya tentang disiplin investigasi ide-ide yang menarik; sejarawan ekonom E. F. Gay, yang mengajari saya tentang pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang dapat direkonstruksi dari arsip; dan dekan ilmu sejarah sains, George Sarton, yang mengizinkan saya bekerja di bawah bimbingannya selama beberapa tahun di bengkel kerjanya yang terkenal di Widener Library of Harvard. Selain guru-guru langsung tersebut saya juga banyak belajar dari dua sosiolog terkemuka : Emile Durkheim dan Georg Simmel, yang hanya bisa mengajari saya melalui karya-karya peninggalan mereka, dan dari humanis yang sensitif secara sosiologis, Gilbert Murray. Selama periode terakhir hidup saya, saya belajar banyak dari rekan saya, Paul F. Lazarsfeld, yang mungkin tak tahu betapa banyak yang telah diajarkannya kepada saya selama perbincangan dan kerjasama selama lebih dari sepertiga abad.
Menengok kembali pada karya-karya saya, saya menemukan lebih banyak pola didalamnya. Sejak awal karya saya, setelah digembleng bertahun-tahun sebagai mahasiswa, saya bertekad untuk mengikuti minat intelektual saya yang terus berkembang. Saya memilih mengadopsi praktik guru tak langsung saya, Durkheim, ketimbang mengadopsi praktik guru dekat saya, Sarton Durkheim berulang kali mengubah subjek yang dipilihnya untuk diteliti. Dimulai dengan studi divisi sosial tenaga kerjanya, dia memeriksa metode penelitian sosiologis dan kemudian beralih ke subjek bunuh diri, agama, pendidikan moral, dan sosialisme semuanya sambil mengembangkan orientasi intelektual yang menurutnya dapat secara efektif dikembangkan dengan membahas berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Sarton melangkah dengan cara yang berbeda: pada masa-masa awalnya sebagai sarjana, dia melakukan program riset dalam sejarah sains yang berpuncak pada karya monumentalnya. Introduction (sic) to the History of Science (yang memuat kisah sampai akhir abad 14).
Yang pertama dari pola-pola ini tampaknya lebih cocok bagi saya. Saya ingin dan masih ingin memajukan teori sosiologi dari struktur sosial dan perubahan kultural yang akan membantu kita memahami bagaimana institusi sosial dan karakter kehidupan dalam masyarakat bisa muncul sebagaimana terlihat sekarang. Perhatian pada sosiologi teoritis ini membuat saya menghindari spesialisasi subjek yang telah lazim dalam sosiologi (dan menurut hemat saya adalah benar), sebagaimana dalam disiplin lainnya yang sedang berkembang. Untuk tujuan saya, studi bermacam-macam subjek sosiologi adalah esensial.
Dalam variasi itu hanya ada satu bidang spesial-sosiologi ilmu pengetahuan yang terus-menerus menarik perhatian saya. Sepanjang 1930-an saya mengabdikan diri hampir sepenuhnya untuk konteks sosial dari sains dan teknologi, khususnya di Inggris abad 17, dan berfokus pada konsekuensi yang tak diantisipasi dari aksi sosial purposif. Saat minat teoritis saya meluas, setelah sepanjang dan sesudah 1940-an saya mengkaji sumber-sumber sosial dari perilaku yang menyimpang, kerja birokrasi, persuasi massa, dan komunikasi dalam masyarakat modern yang kompleks, serta peran intelektual, baik di dalam maupun di luar birokrasi. Pada 1950-an saya memusatkan perhatian pada pengembangan teori sosiologi tentang unit dasar dari struktur sosial: peran dan status serta model peran yang dipilih orang untuk ditiru dan sebagai sumber nilai yang diadopsi sebagai basis untuk penilaian diri (ini kemudian disebut “teori kelompok referensi”). Bersama George Reader dan Patricia Kendall, saya juga melakukan studi sosiologi berskala besar untuk bidang pendidikan medis, dengan tujuan mencari tahu bagaimana berbagai ragam dokter disosialisasikan dalam sebuah sekolah pengobatan yang sama, dan ini dikaitkan dengan karakter profesi sebagai tipe studi pekerjaan. Pada 1960-an dan 1970-an saya kembali mengkaji secara intensif struktur sosial dari sains dan interaksinya dengan struktur kognitif, yang selama dua dekade ini akhirnya menjadi matang. Melalui studi-studi tersebut orientasi primer saya adalah menuju koneksi antara teori sosiologi, metode penelitian, dan riset empiris substantif.
Saya mengelompokkan minat-minat ini berdasarkan waktu hanya demi kejelasan. Tentu saja, perkembangan ini tidak selalu sesuai dengan pembagian waktu seperti itu, atau tak selalu berjalan berdasarkan penggolongan tersebut di atas. Saya sedang mengerjakan karya tentang konsekuensi yang tak diharapkan dari tindakan sosial yang mengandung tujuan tertentu, dan karena itu meneruskan paper yang pertama kali dipublikasikan hampir setengah abad yang lalu dan terus berkembang sejak itu. Volume lainnya yang berjudul The Self-Fulfilling Prophecy mengkaji setengah lusin bidang kehidupan sosial yang pertama kali saya sebut dalam paper saya sekitar sepertiga abad yang lalu. Dan jika waktu, kesabaran, dan kapasitas mengizinkan, ada ringkasan karya tentang analisis struktur sosial, dengan referensi spesial pada status-set, role-set, dan konteks struktural pada sisi struktural, dan fungsi alternatif, dan mekanisme sosial pada sisi fungsional.
Mortalitas adalah keniscayaan dan memperlambat kegiatan saya, dan tampaknya tak banyak lagi serial karya di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar