Meskipun
Marx adalah pengagum utama dari Hegel dan beberapa konsep dan pemikirannya
terinspirasi dari Hegel, ia juga salah satu pengkritik Hegel yang utama. Hegel
menganggap faktor non duniawi lah yang mempengaruhi sejarah, hal seperti roh,
semangat dan ide tetapi Marx sangat menyangkal argumen ini. Ia menyangkal
dengan pemikirannya dimana sejarah tidak akan terjadi bukan karena pertentangan
yang terjadi di level khayalan/gagasan atau dunia tidak nyata tetapi ditentukan
oleh apa yang terjadi di dunia.
Ini adalah
gagasannya mengenai konsep meterialisme sejarah yang mengabsenkan pentingnya
sebuah gagasan dan kontribusinya pada sejarah. Disebut juga sebagai materialis
karena sejarah dianggap ditentukan oleh syarat-syarat produksi material,
materialisme disini bukan dalam arti filosofis, sebagai kepercayaan bahwasanya
realita adalah materi, melainkan menunjuk pada hal yang menentukan sejarah. Dan
jawabannya adalah keadaan material=ekonomi, bukan pada pikiran dan gagasan.
Material yang ditekankan adalah produksi kebutuhan material manusia, cara
manusia menghasilkan apa yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Kondisi material
masyarakat dianggap sesungguhnya berasal dari dan disebabkan oleh ide besar
yang menggugah semangat. Penekanan secara eksklusif yang terjadi pada ide
sebagai penggerak sejarah mengabaikan kenyataan bahwa ide tidak saja
menimbulkan tetapi juga mencerminkan adanya peristiwa tertentu. Sikap material
dari Marx juga mnunjukkan bahwa Marx memahami semua kepentingan hanay sebagai
yang ekonomis saja, entah langsung entah tidak langsung, ia memandang kekuasaan
politik hanya menhadi kepentingan sebagai fungsi kekuasaan ekonomis.
Marx dalam
perspektifnya menyatakan bukan cita-cita kebebasan yang menjadi kekuatan dalam
sejarah modern tetapi kebutuhan kelas kapitalis akan tersedianya buruh saat
dibutuhkan dan lingkungan atau kondisi-kondisi yang berada disekitar dimana
memungkinkan terlaksananya ide tersebut, kelangsungan dan tentunya dampak dari
ide tersebut yang akan membaur dengan lingkungan tersebut.
Bagi Marx,
sejarah terjadi karena pertentangan yang terjadi pada dunia material, sesuai
dengan konsep materialismenya atau konsep serba benda. Bentuk dan kekuatan
produksi material tidak saja menentukan proses pekembangan dan
hubungan-hubungan sosial manusia, seta formasi politik tetapi juga pembagian
kelas-kelas sosial. Hubungan-hubungan produksi menjadi sangat dipengaruhi oleh
kekuatan sosial dalam menciptakan bentuk kekuatan produksi mereka. Determinasi
ekonomi adalah dimana hal-hal yang bersifat mendasar (basis) seperti bentuk
modal, alat-alat produksi, dan kekuatan-kekuatan modal lainnya yang
mempengaruhi sejarah, bukan kehidupan sosial seperti agama, politik,
filsafat, seni, bahkan negara (suprastruktur) lah yang mempengaruhi
dan membuat sejarah.
Marx memandang
segala perubahan politis adalah hal-hal yang berkaitan dengan produksi
kemajuannya dimana tujuan dari sejarah adalah kemajuan dalam perbaikan hidup
manusia yang hanya bisa dilakukan di tahapan duniawi. Istilah “basis” dalam
beberapa literatur disebut sebagai “infrastuktur” dengan ciri-ciri basis adalah
pertentanga antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas bawah. Sedangkan
“suprastruktur” juga disebut “bangunan atas” dengan ciri-cirinya adalah yang
mengatur kehidupan masyarakat diluar hal-hal keproduksian, termasuk norma,
agama, kesehatan, sistem pendidikan, lalu lintas, dll.
Ide
determinasi ekonominya timbul pada fase Marx tua, diawali dengan The
German Ideology seperti yang telah dijabarkan diatas pada perkembangan
pemikiran Marx, yaitu saat Marx berubah menjadi seorang yang anti-humanis dan
bersandar pada rasionalitas demi menunjukan keilmiahannya. Ia menemukan hukum
yang mengatur perkembangan masyarakat dan sejarah yaitu ekonomi. Ekonomi adalah
hal yang mndasar bagi pandangan sejarah materialistiknya. Dan inilah yang
menjadikannya sebagai pemikir sosialisme ilmiah, sosialisme yang tidak
berdasarkan harapan atau keingan khayalan belaka, semuanya serba benda dan
berdasarkan kepada analisis ilmiah terhadap perkembangan kehidupan hukum
masyarakat. Ia merumuskan bidang ekonomi menentukan aspek politik dan pemikiran
manusia, meski faktor ekonomi sendiri ditentukan oleh konflik antara golongan
pekerja dan pemilik modal yang konflik tersebut dipertajam oleh inovasi di
bidang teknik produksi. Pertentangan tersebut juga akhirnya akan meledak dalam
sebuah revolusi yang akan mengubah struktur dan kekuaaan di bidang ekonomi,
kenegaraan, dan gaya berfikir manusia.
Dalam buku
ini, Marx juga mengatakan bahwa sistem kapitalis akan runtuh setelah terjadinya
revolusi. Revolusi yang akan memecah kelas-kelas menjadi saling bertentangan
dan menghasilkan masyarakat sosialis karena berhasil menghilangkan kelas dalam
masyarakat.
Teori
perkembangan masyarakat dipengaruhi perkembangan ekonomi dari Marx ini
mengharuskannya untuk membuktikan teori tersebut dengan memperlihatkan bahwa
ekonomi kapitalis akan segera menuju kehancurannya secara ilmiah. Pada akhirnya
Marx masih merasa sulit membuktikan teori ini, ia menjadi fokus pada pendekatan
ekonomi terhadap kajiannya yaitucivil society dan menciptakan
teori-teori baru. Hal lainnya yang mendasari pemikiran determinasi ekonominya
adalah pendapatnya mengenai keterasingan. Manusia selalu hidup dalam
keterasingan dan terasing dari hidupnya sendiri. Entah apa maksudnya, tapi
keterasingan tersebut muncul karena faktor kepemilikan pribadi atas alat-alat
produksi yang nantinya akan menimbulkan konflik dari diri sendiri untuk
melindungi usahanya dan bersaing dalam industrialisasi. Hak milik tersebut juga
membuat para golongan pemilik alat tersebut untuk hidup dari “penghisapan” para
golongan pekerja yang mana struktur ekonomi itu dicerminkan didalam struktur
kekuasaan dibidang sosial dan ideologi. Memang terlihat pada akhirnya jika
sejarah itu paling ditentukan oleh struktur dari masyarakat dan perkembangan
kelas-kelas sosial yang terdapat didalamnya dimana kelas-kelas ini tercipta
atas motivasi alamiah dari manusia untuk memperbaiki keadaan hidupnya dengan
membuat kemampuan individu masing-masing semakin spesifik dan adanya pembagian
kerja. Intinya, siapapun ia yang memiliki kekuatan ekonomi, ia akan secara
mudah mendapatkan akses pada negara, bahkan menguasai, sehingga kekuasan negara
cenderung sering mendukung kaum pemegang kekuatan ekonomi ini untuk kepentingan
mereka. Begitu pula dengan tatanan agama atau nilai yang berperan untuk
memberikan legitimasi pada kekuasaan golongan-golongan tersebut. Struktur
kekuasaan politis maupun spiritual dalam masyarakat mencerminkan
struktur kekuasaan golongan atas kepada golongan pekerja/bawah dalam hal
ekonomi.
Alasan logis
lainnya yang dituangkan Marx adalah seperti ini, manusia sebagai manusia
tentunya butuh dan harus makan dan minum, berpakaian, tempat tinggal, istirahat
dan lainnya sebelum manusia melakukan kegiatan sosial, politik, menimba ilmu,
agama, urusam kenegaraan, dan lain seterusnya. Jadi bahwa produksi nafkah hidup
material bersifat langsung dan dengan demikian tingkat perkembangan ekonomis
sebuah masyarakat tau zaman masing-masing menjadi dasar dari bentuk-bentuk
kenegaraan, pandangan hukum, seni, dan religiusnya masyarakat. Saya kira ini
sudah masuk dalam tahapan dimana ekonomi mendeterminasi ke arah pembentukan
kebudayaan, bukan lagi sejarah saja karena mencangkup aspek-aspek pembangun
kehidupan. Marx memang tidak mengklaim bahwa hanya faktor ekonomi sajalah yang
menciptakan sejarah, ia hanya menyatakan bahwa faktor ini adalah yang
terpenting sebagai dasar dan landasan untuk membangun sebuah suprastruktur
kebudayaan, perundang-undangan, dan pemerintahan yang diperoleh pula oleh
berbagai ideologi politik, sosial, keagamaan, dan hal lainnya yang sejalan
berdampingan. The German Ideology juga tidak menyebutkan bahwa
interpretasi mereka (Marx dan Engels) mengenai sejarah adalah satu-satunya yang
dapat merepresentasikan dari sejareh tersebut.
Konsep determinasi
ekonominya sudah dapat menggambarkan sosialismenya yang ilmiah arena
berdasarkan pengetahuan dan hukum-hukum objektif. Diluar konsep revolusi kaum
pekerja yang akan menciptakan masyarakat tanpa kelas yang dinilai utopis, tidak
logis dan memang tidak terbukti kebenarannya di masa kontemporer. Konsep
determinisme ekonomi dari Marx adalah salah satu kelemahan lain di
pemikirannya. Menurut penulis, faktor ekonomi atau faktor apapun tidak dapat
dikatakan mendominasi terjadinya sebuah sejarah. Sejarah terjadi bukan karena
satu faktor tunggal yang berpengaruh, dan dalam keadaan tersebut harus
dibutuhkan lagi suatu penelitian yang mendalam dan empiris untuk mengetahui
faktor apa yang paling berperan pada sejarah.
Kesimpulan
Pemikiran
determisime ekonomi Marx adalah sebuah pemikiran Marx yang memandang secara
utuh, bahwa faktor utama dari terjadinya sejarah adalah hal ekonomi. Ia melihat
unsur-usnru besar (bangunan atas) seperti politik, agama, pendidikan, dan lain
sebagainya di[engaruhi oleh motif ekonomi dalam menjalankan kehidupan
bernegara. Marx membagi dua faktor yang mempengaruhi terjadinya sejarah yaitu
basis dan bangunan atas atau yang lebih populer disebut infrastruktur dan
suprastruktur. Dan suprastruktur ini adalah penentu sejarah dimana suprastruktur
dipengaruhi oleh infrastruktur yaitu ekonomi yang berupa kekuatan modal dan
bentuk-bentuk alat produksi.
Marx memandang segala fenomena berlandaskan asas
kebendaan atau materialisme. Ini memperlihatkan kelemahan Marx, ia seperti
tidak memahami secara baik apa itu negara dan kekuatan sosial. Ia hanya
memandang ada satunya kekuatan utama yaitu kekuatan ekonomi dan meniadakan
peran negara dalam konsep negara kelasnya. Ini meruntuhkan klaim dirinya
sendiri bahwa konsepnya adalah didasari dengan akal dan rasionalitas, padahal
dengan konsep final yang diusungnya, ini adalah sebuah konsep yang utopis
belaka. Negara tidak mungkin tiada, karena tetap saja dibutuhkan untuk mengatur
beberapa hal yang mungkin manusia tanpa kelas pun tidak mau untuk
menjalankannya. Kacamata ekonomi yang dipakainya juga menimbulkan satu tubrukan
logis, dimana tidak mungkin sebuah sejarah hanya bisa atau didominasi oleh
faktor ekonomi. Mungkin saja terjadi, tapi Marx harus melihat sebuah fenomena
dari konteks yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar