William Edward Burghardt Du Bois
dilahirkan pada 23 Februari 1868 di Great Barrington, Massachusetts (Lewis,
1993). Dibandingkan dengan mayoritas kulit hitam pada masa itu, Du Bois lebih
beruntung karena dia bisa masuk ke Universitas Fisk dan kemudian meraih gelar
Ph.D di Universitas Harvard dan sempat belajar di Universitas Berlin. Di
Harvard dan Jerman, Du Bois berkenalan dengan beberapa pemikir besar pada
masanya, termasuk filsuf William James dan Josiah Royce, dan Max Weber.
Du Bois pertama kali mengajar bahasa
Yunani dan Latin di perguruan tinggi kulit hitam (Wilberforce). Dia mencatat
bahwa : “Institusi itu tak punya sosiologi, meskipun saya menawarkan diri untuk
mengajarkannya pada waktu senggang saya” (Du Bois, 1968:189). Pada musim gugur
1896 Du Bois pindah ke Universitas Pennsylvania sebagai asisten dosen dan
melakukan riset tentang kaum kulit hitam di Philadelphia. Riset itu
menghasilkan salah satu karya klasik dalam sosiologi awal, The Philadelphia
Negro (1899/1996). Ketika proyek itu selesai, Du Bois pindah ke Atlanta dimana
dia mengajar sosiologi dari 1997 sampai 1910 dan bertanggung jawab atas
sejumlah laporan riset tentang berbagai aspek kehidupan Negro di Amerika (dia
tak pernah memegang jabatan fakultas reguler di Pensylvania). Pada periode ini
pula dia menulis memoir otobiografis pertama, dan terpenting, The Souls of
Black Folk (1903/1996). Ini adalah karya sastra yang sangat personal yang juga
memunculkan serangkaian poin teoritis umum dan banyak membantu dalam memahami
kulit hitam Amerika dan relasi ras. Du Bois mempublikasikan sejumlah karya
otobiografis selama hidupnya, antara lain Darkwater : Voice of Dawn :
An Essay Toward an Autobiography of a Race Concept (1940/1968), danThe
Autobiography of W.E.B. Du Bois : A Soliloquy on Viewing My Life
from the Last Decade of Its First Century (1968). Tentang Dusk
at Dawn, Du Bois mengatakan, “Aku menulis otobiografi yang tak sebanyak
otobiografi konsep tentang ras, yang diuraikan, diperbesar, dan didistorsi
dalam pikiran dan tindakanku.” (Du Bois bukannya seorang rendah diri dan
seringkali dikritik karena egonya yang terlalu besar).
Saat di Universitas Atlanta, Du Bois
semakin tenar dan aktif secara politik. Pada 1905 dia mengadakan pertemuan di
dekat Buffalo, New York, yang menghasilkan Gerakan Niagara, sebuah organisasi
hak-hak sipil internasional yang berkecimpung di dalam bidang seperti “abolisi
semua perbedaan kasta yang didasarkan pada warna kulit dan ras” (Du Bois,
1986:249). Ini membentuk basis dari National Association for the Advancement of
Colored People (NAACP), yang dibentuk riset dan publikasi. Dia mendirikan
majalah NAACP, the Crisis, yang memuat banyak esai tentang berbagai
macam isu yang berhubungan dengan keadaan Negro di Amerika. Du Bois mengambil
posisi baru ini karena posisi ini menawarkan platform untuk penyebaran
ide-idenya (dialah satu-satunya yang bertanggung jawab untuk opini
editorial The Crisis). Selain itu, posisinya di Universitas Atlanta
semakin tak bisa dipertahankan karena dia berkonflik dengan Booker T.
Washington, yang telah sebagian besar pemimpin dan politisi kulit putih
dianggap sebagai juru bicara untuk kulit hitam Amerika. Du Bois memandang
Washington terlalu konservatif dan mau meletakkan Negro di bawah perekonomian
yang didominasi kulit putih, dimana Negro hanya mendapatkan pelatihan kerja
manual.
Selama setengah abad kemudian, Du Bois
adalah penulis dan aktivis yang tak kenal lelah yang mewakili kasus Negro dan
ras lainnya (Lewis, 2000). Dia menghadiri dan berpartisipasi dalam
pertemuan-pertemuan di seluruh Amerika dan dunia yang membahas soal Negro pada
khususnya dan ras berwarna pada umumnya. Dia mengemukakan pendapat diberbagai
isu yang mendesak pada zamannya, hampir semuanya dari sudut pandang Negro dan
minoritas lainnya. Misalnya, dia punya pandangan tentang kandidat presiden
Negro mana yang harus didukung, apakah Amerika harus ikut PD I dan II, dan
apakah Negro harus mendukung perang dan berpartisipasi didalamnya.
Menjelang awal 1930-an, bencana Depresi
mengurangi sirkulasi The Crisis, dan Du Bois kehilangan kontrol atas
pembangkang muda dalam NAACP. Dia kembali ke Universitas Atlanta dan ke
lingkungan akademik, dan menulis, antara lain, Blac Reconstruction in America,
1860-1880 (1935/1998). Kedudukannya berlanjut sekitar satu dekade, dan pada
1944 Du Bois (yang berusia 76 tahun) dipaksa berhenti oleh pihak universitas.
Di bawah tekanan, NAACP mengundangnya kembali sebagai tokoh ornamental, tetapi
Du Bois menolak memainkan peran itu dan dipecat pada 1948. Ide-ide dan
karya-karyanya semakin radikal selama dua dekade kehidupannya yng kemudian. Dia
bergabung dan berpartisipasi di berbagai organisasi perdamaian dan akhirnya
dituntut hukuman pada 1951 karena tak mau mendaftarkan diri sebagai agen asing
dalam gerakan perdamaian.
Sejak awal Du Bois berharap pada Amerika
dan, lebih khusus lagi, percaya bahwa Amerika dapat memecahkan masalah
rasialnya secara damai dalam konteks masyarakat kapitalis. Tetapi, beberapa
tahun kemudian dia kehilangan kepercayaannya kepada kapitalis dan kapitalisme,
dan semakin mendekat pada sosialisme. Pada akhirnya pandangan semakin radikal
dan bergeser ke arah komunisme. Dia sangat terkesan dengan kemajuan komunisme
di Uni Soviet dan Cina. Pada akhirnya dia bergabung dengan Partai Komunis.
Menjelang akhir hayatnya, Du Bois tampaknya putus asa kepada Amerika dan
mengalihkan harapannya kepada Ghana di Afrika. Du Bois menjadi warga negara
Ghana dan meninggal disana pada 27 Agustus 1963, ironisnya sehari sebelum
parade di Washington. Dia saat itu berusia 95 tahun.
Sementara pengakuan luas terhadap
Du Bois sebagai teoritisi penting mungkin baru muncul belakangan ini, dia sudah
lama berpengaruh dalam komunitas kulit hitam. Misalnya, saat Du Bois menjadi
ketua dewan NAACP, Julian Bond mengatakan, “Saya pikir seusia saya, ini (potret
Bond muda memegang tangan Du Bois yang ada dirumahnya) adalah pengalaman yang
normal, meski Du Bois tak berada di rumah Anda, tetapi namanya selalu ada di
rumah Anda, mengenalnya di rumah Anda…bercakap-cakap dengan kita” (Dikutip
dalam Lemert, 2000:346).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar