Selasa, 02 April 2013

Sekilas tentang Erving Goffman


Goffman wafat tahun 1982 ketika berada di puncak ketenarannya. Ia sejak lama dianggap sebagai tokoh “pujaan” dalam teori sosiologi. Status ini dicapai meski ia telah lama menjadi profesor di jurusan sosiologi bergengsi di Universitas California, Berkeley dan kemudian menjadi ketua di Liga Ivy, Universitas Pennsylvania.
Menjelang 1980-an ia tampil sebagai teoritisi yang sangat penting. Di tahun kematiannya sebenarnya ia terpilih sebagai presiden The American Sociological Association, tetapi tak memungkinkan menyampaikan pidato pengangkatannya karena ia tertimpa penyakit. Berkenaan dengan status Goffman ini, Randall Collins dalam pidatonya mengatakan : “Tiap orang ingin tahu apa yang akan dia sampaikan dalam pidato pelatikannya sebagai presiden asosiasi sosiologi: prestasi tradisional langsung jelas tak mungkin disampaikan Goffman berkenaan dengan reputasinya sebagai seorang yang menentang pemujaan lembaga-lembaga sosial yang ada…kami menerima pesan yang lebih dramatis Pidato pelatikan dibatalkan, Goffman meninggal. Itu adalah jalan keluar Goffmania yang tepat” (1986b:112).
Goffman lahir di Alberta, Canada, 11 Juni 1922 (Williams, 1986). Ia menerima gelar doktornya dari Universitas Chicago dan sebagai teoritisi interaksionisme simbolik. Tetapi ketika ia ditanya tak lama sebelum meninggal apakah ia seorang interaksionis simbolik, ia menjawab bahwa nama itu terlalu samar untuk memungkinkannya menempatkan dirinya ke dalam kategori itu (Manning, 1992). Kenyataannya, sulit memasukkan karyanya ke dalam kategori tunggal manapun. Dalam menciptakan perspektif teoritisnya, Goffman menggunakan berbagai sumber dan menciptakan sebuah orientasi khusus.
Collins (1986b; Williams, 1986) lebih menghubungkan Goffman kepada antropologi sosial ketimbang kepada interaksionisme simbolik. Ketika belajar S1 di Universitas Toronto, Goffman telah belajar dengan seorang antropolog dan ketika di Chicago, kontrak utamanya bukanlah dengan teoritisi interaksionisme simbolik, tetapi dengan W.L. Wamer (antropolog), (Collins, 1986b:109). Menurut Collins, hasil pemeriksaan atas kutipan dalam karya awal Goffman menunjukkan bahwa ia dipengaruhi oleh antropolog-sosial dan jarang mengutip pemikiran interaksionis simbolik dan bila ia menyinggung pemikiran interaksionisme simbolik, hal itu adalah untuk mengkritik pemikiran tersebut. Namun, Goffman dipengaruhi oleh studi deskriptif yang dihasilkan di Chicago dan menyatukan hasil studi deskriptif itu dengan hasil studi antropologi sosial untuk menciptakan perspektif khususnya sendiri. Jadi, pakar interansionis simbolik memperhatikan bagaimana cara aktor menciptakan atau merembukkan citra diri mereka, sebaliknya Goffman memperhatikan bagimana cara masyarakat… memaksa orang untuk menampilkan citra tertentu mengenai diri mereka sendiri… karena masyarakat memaksa kita berpindah-pindah diantara berbagai peran yang kompleks maka kita akan menjadi selalu agak tidak jujur, tak taat asas dan tidak hormat” (Collins, 1986a:107).
Meski ia mempunyai perspektif khusus, Goffman berpengaruh besar terhadap interaksionisme simbolik. Lagi pula, dapat dikatakan bahwa ia pun berperan dalam membentuk etnometodologi, bagian lain dari sosiologi kehidupan sehari-hari. Collins melihat Goffman sebagai tokoh kunci dalam pembentukan etnometodologi dan metode analisis percakapan. “Goffmanlah yang memprakarsai studi empiris yang teliti tentang kehidupan sehari-hari, walaupun ia melakukannya dengan mata telanjang sebelum ramainya pemakaian tape-recorder dan video-recorder” (1986:111). Sebenarnya, sejumlah pakar etnometodologi penting (Sackes, Schegloff) semula sama-sama belajar dengan Garfinkel, pendiri etnometodologi.
Mengingat pengaruhnya terhadap interaksionisme simbolik, strukturalisme dan etnometodologi, teori Goffman mungkin akan tetap berpengaruh dalam jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar