Goffman wafat tahun 1982 ketika berada
di puncak ketenarannya. Ia sejak lama dianggap sebagai tokoh “pujaan” dalam
teori sosiologi. Status ini dicapai meski ia telah lama menjadi profesor di
jurusan sosiologi bergengsi di Universitas California, Berkeley dan kemudian
menjadi ketua di Liga Ivy, Universitas Pennsylvania.
Menjelang 1980-an ia tampil sebagai
teoritisi yang sangat penting. Di tahun kematiannya sebenarnya ia terpilih
sebagai presiden The American Sociological Association, tetapi tak memungkinkan
menyampaikan pidato pengangkatannya karena ia tertimpa penyakit. Berkenaan
dengan status Goffman ini, Randall Collins dalam pidatonya mengatakan : “Tiap
orang ingin tahu apa yang akan dia sampaikan dalam pidato pelatikannya sebagai
presiden asosiasi sosiologi: prestasi tradisional langsung jelas tak mungkin
disampaikan Goffman berkenaan dengan reputasinya sebagai seorang yang menentang
pemujaan lembaga-lembaga sosial yang ada…kami menerima pesan yang lebih
dramatis Pidato pelatikan dibatalkan, Goffman meninggal. Itu adalah jalan
keluar Goffmania yang tepat” (1986b:112).
Goffman lahir di Alberta, Canada, 11
Juni 1922 (Williams, 1986). Ia menerima gelar doktornya dari Universitas
Chicago dan sebagai teoritisi interaksionisme simbolik. Tetapi ketika ia
ditanya tak lama sebelum meninggal apakah ia seorang interaksionis simbolik, ia
menjawab bahwa nama itu terlalu samar untuk memungkinkannya menempatkan dirinya
ke dalam kategori itu (Manning, 1992). Kenyataannya, sulit memasukkan karyanya
ke dalam kategori tunggal manapun. Dalam menciptakan perspektif teoritisnya,
Goffman menggunakan berbagai sumber dan menciptakan sebuah orientasi khusus.
Collins (1986b; Williams, 1986) lebih
menghubungkan Goffman kepada antropologi sosial ketimbang kepada
interaksionisme simbolik. Ketika belajar S1 di Universitas Toronto, Goffman
telah belajar dengan seorang antropolog dan ketika di Chicago, kontrak utamanya
bukanlah dengan teoritisi interaksionisme simbolik, tetapi dengan W.L. Wamer
(antropolog), (Collins, 1986b:109). Menurut Collins, hasil pemeriksaan atas
kutipan dalam karya awal Goffman menunjukkan bahwa ia dipengaruhi oleh
antropolog-sosial dan jarang mengutip pemikiran interaksionis simbolik dan bila
ia menyinggung pemikiran interaksionisme simbolik, hal itu adalah untuk mengkritik
pemikiran tersebut. Namun, Goffman dipengaruhi oleh studi deskriptif yang
dihasilkan di Chicago dan menyatukan hasil studi deskriptif itu dengan hasil
studi antropologi sosial untuk menciptakan perspektif khususnya sendiri. Jadi,
pakar interansionis simbolik memperhatikan bagaimana cara aktor menciptakan
atau merembukkan citra diri mereka, sebaliknya Goffman memperhatikan bagimana
cara masyarakat… memaksa orang untuk menampilkan citra tertentu mengenai diri
mereka sendiri… karena masyarakat memaksa kita berpindah-pindah diantara
berbagai peran yang kompleks maka kita akan menjadi selalu agak tidak jujur,
tak taat asas dan tidak hormat” (Collins, 1986a:107).
Meski ia mempunyai perspektif khusus,
Goffman berpengaruh besar terhadap interaksionisme simbolik. Lagi pula, dapat
dikatakan bahwa ia pun berperan dalam membentuk etnometodologi, bagian lain
dari sosiologi kehidupan sehari-hari. Collins melihat Goffman sebagai tokoh
kunci dalam pembentukan etnometodologi dan metode analisis percakapan.
“Goffmanlah yang memprakarsai studi empiris yang teliti tentang kehidupan
sehari-hari, walaupun ia melakukannya dengan mata telanjang sebelum ramainya
pemakaian tape-recorder dan video-recorder” (1986:111). Sebenarnya, sejumlah
pakar etnometodologi penting (Sackes, Schegloff) semula sama-sama belajar
dengan Garfinkel, pendiri etnometodologi.
Mengingat pengaruhnya terhadap
interaksionisme simbolik, strukturalisme dan etnometodologi, teori Goffman
mungkin akan tetap berpengaruh dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar