Buku The Philosophy of Money merupakan
karya terkenal Simmel. Buku ini menunjukkan bahwa setidaknya Simmel layak
mendapatkan pengakuan atas teori atau karya-karyanya tentang sosiologi mikro.
Judul buku yang kelihatannya memusatkan perhatiannya terhadap uang namun
minatnya pada fenomena ini melekat pada serangkaian teoriitis dan filosofis
yang lebih luas. Kita ketahui Simmel tidak tertarik hanya pada uang semata
namun Simmel tertarik pada dampak yang ditimbulkannya pada fenomena tersebut.
Ia juga melihat uang lebih spesifik lagi kegunaannya. Tidak hanya untuk jual
beli saja namun bisa mengandung makna pertukaran, kepemilikan, pemborosan,
keserakahan, sinisme, kebebasan individu, life style, kebudayaan, nilai
kepribadian, dsb. Simmel melihat uang sebagai komponen kehidupan spesifik yang
dapat membantu kita memahami totalitas hidup.
Meskipun buku Philosophy Of Money memiliki
kemiripan subtansif dengan teori Marxian, pemikiran Simmel jauh lebih dekat
dengan pemikiran Weber dan gagasannya tentang “kerangkeng besi” sebagai
gambaran dunia modern dan dunia masa depan.
Uang dan Nilai
Menurut Simmel semakin besar kesulitan untuk
mendapatkan suatu objek,semakin besar pula nilainya. Prinsip umumnya
adalah bahwa nilai benda berasal dari kemampuan seseorang untuk menjarakkan
dirinya secara tepat terhadap objek.Kesulitan kita untuk mendapatkannya membuat
uang bernilai bagi kita. Pada saat yang sama, saat kita mendapatkan banyak uang
kita dapat mengatasi jarak antar diri kita dengan objek. Dengan demikian
uang memiliki fungsi yang unik, menciptakan jarak antara orang dengan objek,
kemudian menjadi sarana untuk mengatasi jarak tersebut.
Uang, Reifikasi, dan Rasionalisasi
Uang menyediakan sarana yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kehidupan untuk dirinya sendiri yang bersifat eksternal dan
memiliki daya paksa terhadap seorang pemeran. Hal ini bertentangan dengan
masyarakat-masyarakat sebelumnya yang mana barter dan perdagangan tidak
mengarah pada dunia yang tereifikasi yang merupakan produk khas ekonomi uang.
Misalnya, uang memiliki kegunaan atau manfaat jangka panjang, dengan usaha
berskala besar dan kredit jangka panjang. Bagi Simmel reifikasi di sini hanya
bagian dari proses yang lebih umum, yaitu simbolisasi pikiran dalam objek.
Efek Negatif
Uang yang dijadikan tujuan akhir bagi masyarakat
menghasilkan sejumlah efek negatif pada individu. Misalnya, sinisme dan sikap
acuh. Meningkatnya semua hal yang menjadi alat tukar umum mengarah pada sikap
sinis bahwa semua hal memiliki harga. Bahwa apapun dapat dijual dan dibeli. Sedangkan
sikap acuh yang terjadi pada orang sesungguhnya orang tersebut kehilangan
kemampuan untuk membedakan nilai diantara objek yang diberi. Pandangan Simmel
yang paling menarik terletak pada pemikirannya tentang dampak uang pada gaya
hidup orang. Misalnya, masyarakat yang didominasi oleh ekonomi uang cenderung
menjadikan semua hal menjadi tali penghubung yang dapat dipahami secara
intelektual bukan emosional.
Tragedi Kebudayaan
Meningkatnya spesialisasi kebudayaan mengarah kepada
perbaikan kemampuan untuk menciptakan beragam budaya namun, pada saat yang
sama, individu yang berspesialisasi tersebut kehilangan budaya total dan
kehilangan cara untuk mengendalikannya. Ketika kebudayaan objektif muncul dan
berkembang, kebudayaan individu sirna. Misalnya, ketika bahasa menjadi suatu
kebudayaan yang berkembang pesat secara totalitas namun kemampuan linguistik
individu justru merosot. Selain itu dengan semakin berkembangnya dunia
teknologi dan permesinan, kemampuan dan keterampilan individu sebagai pekerja
merosot dengan dramatis. Meskipun adanya upaya peningkatan dalam dunia
intelektual, nyatanya semakin sedikit individu yang mendapatkan label
“intelektual”. Tingginya peningkatan budaya modern menjadi salah satu contoh
dari besarnya upaya peningkatan kebudayaan obyektif yang membawa efek dramatis
bagi kehidupan. Bentuk intelektual yang dulu terbatas hanya pada percakapan
tertentu saja atau pada buku-buku yang langka sekarang sepanjang waktu tersedia
buku dan majalah.
Di sini juga terdapat elemen positif. Misalnya,
orang jadi mendapatkan kebebasan karena tidak lagi dibatasi oleh hidup yang
alami. Dan pada akhirnya, uang menjadi symbol dan factor utama dalam
perkembangan mode eksisitensi relativistic. Dengan kata lain, uang memungkinkan
kita merelatifkan segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar