BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penduduk yang besar dan berkualitas
adalah merupakan aset pembangunan dan sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Penduduk besar tapi
berkualitas rendah akan menjadi beban pembangunan. Contoh terhadap penduduk yang
besar dan berkualitas, adalah; amerika serikat
penduduknya 264 juta sedangkan jepang penduduknya 124 juta dan
contoh penduduknya besar tapi tidak berkualitas, seperti india dan negeria. Negara yang penduduk besar tapi tidak
berkualitas seperti indonesia yang saat ini penduduknya mendekati 250 juta ,
maka sangat diharapkan betapa pentingnya
program pengaturan penduduk. Kependudukan memiliki implikasi yang luas terhadap
sektor pembangunan lain yaitu penyediaan
fasilitas seperti: pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja, lingkungan hidup, perumahan dan sebagainya. Implikasi
perkembangan penduduk tersebut tidak lepas dari adanya modernisasi.
Modernisasi menjadi sebuah model
pembangunan yang berkembang dengan pesat seiring keberhasilan negara dunia kedua.
Negara dunia ketiga juga tidak luput oleh sentuhan modernisasi ala barat tersebut.
Modernisasi adalah kehendak zaman yang tidak bisa kita hindari, selagi
modernisasi tidak bertabrakan dengan nilai agama yang dianut seseorang, nilai
masyarakat dan adat isitiadat di mana kita tinggal, modernisasi sangat positif.
Misalnya, dulu orang mau ke mesjid jalan kaki atau naik sepeda, sekarang naik
mobil, mobil adalah produk modernisasi. Dulu mesjid dibangun dengan papan dan
kayu, sekarang dibangun dengan semen, dengan batu marmer, kristal, itu dampak
dari modernisasi.
Dube berpendapat bahwa terdapat tiga
asumsi dasar konsep modernisasi yaitu ketiadaan semangat pembangunan harus
dilakukan melalui pemecahan masalah kemanusiaan dan pemenuhan standart
kehidupan yang layak, modernisasi membutuhkan usaha keras dari individu dan
kerjasama dalam kelompok, kemampuan kerjasama dalam kelompok sangat dibutuhkan
untuk menjalankan organisasi modern yang sangat kompleks dan organisasi
kompleks membutuhkan perubahan kepribadian (sikap mental) serta perubahan pada
struktur sosial dan tata nilai.
Kedua asumsi tersebut apabila
disandingkan dengan pemikiran Spencer tentang proses evolusi sosial pada
kelompok masyarakat, terdapat kesamaan. Tujuan akhir dari modernisasi menurut
Schoorl dan Dube adalah terwujudnya masyarakat modern yang dicirikan oleh
kompleksitas organisasi serta perubahan fungsi dan struktur masyarakat. Secara
lebih jelas Schoorl menyajikan proses petumbuhan struktur sosial yang dimulai
dari proses perbesaran skala melalui integrasi. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan
diferensiasi hingga pembentukan stratifikasi dan hirarki.
1.2.
Tujuan
Makalah
dengan judul “Kependudukan Terhadap Perkembangan Modernisasi Negara” kami tulis
untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia. Penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk menjelaskan tentang kependudukan dalam suatu
negara, modernisasi negara, dan hubungan antara penduduk yang berkualitas
dengan eksistensi suatu negara.
1.3.
Manfaat
Manfaat
yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah untuk mengetahui secara menyeluruh
tentang kependudukan dalam suatu negara (baik komponen maupun fungsinya),
modernisasi negara beserta dampak-dampak yang ditimbulkan, kependudukan dalam
modernisasi negara, dan hubungan antara penduduk yang berkualitas dengan
eksistensi suatu negara.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Kependudukan
Penduduk merupakan faktor fundamental.
Di sebut sebagai “bangsa”, pada dasarnya adalah gugusan “keluarga besar” yang
eksistensinya di bangun dan ditegakkan di atas kesepakatan bersama untuk
mencapai tujuan bersama, dari “keluarga kecil” atau rumah tangga. Dalam bahasa
lain dapat dikatakan, bahwa keluarga, pada hakekatnya adalah “pilar” kehidupan
bangsa. Dengan demikian, terwujudnya “keluarga sejahtera” merupakan mata rantai
pertama bagi terwujudnya “bangsa” yang sejahtera. Berdasarkan data BKKBN tahun
2006, tercatat total 56.089.756 keluarga Indonesia. Inilah “inti” sekaligus
“pilar” dari keluarga besar yang bernama “bangsa” Indonesia. Oleh sebab itu,
kehidupan “keluarga sejahtera” menjadi indikator penting dalam menentukan
sampai sejauhmana tingkat kesejahteraan sekaligus kemajuan dan ketahanan suatu
bangsa.
2.1.1.Komponen Input Pendudukan
Komponen input
kependudukan terdiri dari dua macam, yaitu kedudukan dan peranan.
2.1.2.Klasifikasi Input Penduduk
Klasifikasi input penduduk terdiri
dari dari :
§ Input penduduk karena kelahiran (bayi),
§ Input penduduk karena pertambahan angkatan kerja,
individu yang berusia di atas lima belas tahun dan tidak bersekolah.
2.1.3.Fungsi Penduduk dalam SSBI
Input penduduk dalam
Sistem Sosial Budaya Indonesia (SSBI) sifatnya wajib. Masuknya penduduk dalam
SSBI tersebut berfungsi untuk :
Ø Tenaga pengubah dari energi potensial menjadi
energi aktual,
Ø Penentu bekerjanya sarana dan prasarana dalam
rangka pelaksanaan suatu peranan,
Ø Pengelola dan pengarah aktivitas dari peranan yang
ada.
2.2.
Modernisasi Negara
2.2.1. Kemajuan Negara dalam Teknologi dan Ilmu
pengetahuan
Modernisasi adalah proses perubahan
masyarakat beserta dengan kebudayaannya dari hal-hal yang bersifat tradisional
menuju modern. Modernisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi meluasnya
budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia apabila proses globaliasi
muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online
setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relative murah. Sebagai
akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah
saling berdekatan dan menjadi satu system pergaulan dan satu system budaya yang
sama.
Modernisasi suatu negara dapat dilihat
dari kemajuan negara itu sendiri dari berbagai sudut pandang. Mulai dari
kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, maupun aspek perekonomiannya.
Disini akan dijelaskan kemajuan negara dari sudut pandang teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Pengetahuan merupakan pengalaman yang
bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena
itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Ilmu pengetahuan
merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara
satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehudupan manusia,
karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang
dimiliki. Pengetahuan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
pengetahuan pemanfaatan benda , ala-alat, senjata, dan juga hewan, menjadi
mudah dan terarah untuk mencapai hasil.
Teknologi adalah suatu studi
sistematik akan tekni-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai benda,
sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan menafsirkan dunia. Dengan
demikian teknologi itu berkaitan dengan pembuatan dan penggunaan benda,
ala-alat dan artefak-artefak, ilmu dicurahkan untuk usaha yang lebih konseptual
untuk memahami lingkungan, dan tergantung pada keahlian yang relatif canggih
dibidang baca tulis dan berhitung.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan muncul sejak adanya peradaban-peradaban baru, sementara teknologi
sama tuanya dengan kehidupan manusia itu sendiri. Seperti kita ketahui saat
ini, terasa atau tidak terasa, suka atau tidak suka, kita sedang terbawa oleh
perubahan zaman yang sangat besar yang menyangkut segala aspek kehidupan menuju
suatu era globalisasi modernisasi. Sebenarnya yang diinginkan bangsa indonesia
adalah kita sebagi bangsa yang besar, harus dapat berperan secara aktif dalam era
globalisasi. Tentu saja kita tidak ingin menjadi mainan bangsa lain. Oleh
karena itu kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menyongsong era
tersebut. Salah satu alternatifnya adalah mempersiapkan sumber daya manusia
melalui proses pendidikan.
Dalam era globalisasi dan modernisasi
seperti sekarang ini, kita akan diharapkan pada perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi yang sangat cepat. Demikian juga halnya dengan kebudayaan
akan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
tersebut.
Menghadapi keadaan seperti
ini,masyarakat perlu diarahkan pada sikap “sadar teknologi” atau “melek
teknologi”. Kemajuan yang sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan
kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan,
meningkatkan kesajahteraan material melalui teknologi, dan meningkatkan
efektivitas bermasyarakat melalui penerapan organisasi yang berdasarkan
pertimbangan rasional.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan
mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui. Gelombang
kemajuan ilmu pengetahuan teknologi di beberapa bidang seperti transportasi,
komunikasi, informasi, dan energi telah banyak membawa perubahan pada kehidupan
dan gaya hidup manusia yang lebih dinamis. Kemajuan teknologi transportasi
misalnya, memungkinkan manusia senantiasa berada dalam mobilitasi yang tinggi,
bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam frekuensi tinggi, tampak
dunia semakin sempit.
Sementara kemajuan di bidang teknologi informasi menciptakan berbagai kemudahan pertukaran dan lalu lintas arus informasi lebih cepat dan transparan, membuat dunia tanpa batas.
Sementara kemajuan di bidang teknologi informasi menciptakan berbagai kemudahan pertukaran dan lalu lintas arus informasi lebih cepat dan transparan, membuat dunia tanpa batas.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada
saat ini, segala aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat modern sangat
tergantung pada energi. Hampir di semua sektor kegiatan, energi menjadi
kebutuhan pokok yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu kemajuan
suatu negara akan sangat terkait dengan energi di negara tersebut, misalnya
negara-negara maju Amerika, Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa lainnya.
Pendidikan ilmu pengetahuan teknologi diterapkan sejak dini melalui pendidikan
formal dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.
Sosialisasi ilmu pengetahuan teknologi
di Indonesia masih belum cukup. Kennyataan memang ada situs yang menyajikan
berita tentang ilmu pengetahuan teknologi, dan berita ini selalu di update
setiap hari. Namun yang dapat menikmatinya hanyalah kalangan yang mampu
mengoperasikan internet, antara lain dari kalangan pelajar,inipun masih sangat
terbatas di daerah perkotaan dan daerah pinggiran. Memang pendidikan ilmu
pengetahuan teknologi telah dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD,
SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Namun itupun masih sangat terbatas dalam
penguasaan teknologi modern tersebut. Sebagai contoh sederhna, banyak dijumpai
di kalangan pelajar bahkan mahasiswa sekalipun masih banyak yang belum mampu
mengeperasikan komputer. Dengan kondisi seperti itu, akibatnya informasi ilmu
pengetahuan teknologi hanya dapat meranbat pada masyarakat golongan menengah ke
atas. Sedang masyarakat pedesaan belum dapat menikmati hasil perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi tersebut.
Alat yang paling efektif untuk
penyebaran ilmu pengetahuan teknologi adalah media massa dan media elektronika.
Khususnya televisi, selain sebagai ajang promosi/iklan produk berteknologi
baru, juga sebagai alat informasi yang efektif untuk memasyarakatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sekarang di Indonesia televisi dan koran daerah
telah menjamah pedesaan, sehingga menambah kelancaran informasi bagi
masyarakat, termasuk informasi tentang penelitian.
2.2.2. Dampak dari adanya Modernisasi
Modernisasi sesungguhnya merupakan suatu
perkembangan dari nasionaliasasi, yaitu suatu gerakan untuk membuat segala
sesuatu menjadi rasional dan dapat di terima oleh nalar manusia dampaknya
adalah budaya-budaya tradisional yang berisfat irasional akan
termarginaliasasikan bahkan hanyut oleh budaya-budaya modernisasi.kondisi yang
demikian ini telah membuat masyarakat dunia menjadi suatu system pergaulan,
apalagi dengan dibukanya system perdagangan bebas dari seluruh masyarakat
dunia.
Dampak positif dari
modernisasi, antara lain :
§ Meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja manusia sebagai akibat bertambahnya pengetahuan,bertambahnya peralatan
yang serba canggih dan bertambahnya jarak komunikasi manusia di dunia,
§ Meningkatkan prokduktivitas kerja manusia,
§ Meningkatnya volume ekspor,
§ Tersediannya berbagaimacam barang komsumsi,
§ Berkembanganya ilmu pengetahuan dan
teknologi,
§ Meluasnya lapangan pekerjaan,
§ Munculnya
profesionalisme dan spesialisasi ketenagakerjaan
Dampak negatif dari adanya
modernisasi, antara lain :
§ Adanya perusakan alam dan pencemaran
lingkungan
§ Adanya sikap konsumerisme
§ Adanya penurunan kualitas moral manusia (demoralisme)
§ Adanya keresahan sosial
§ Menurunnya kemandirian dalam menghadapi
masalah
§ Meningkatnya sikap egois dan materealis
2.3.
Kependudukan dalam Modernisasi Negara
Kependudukan dalam modernisasi negara
adalah penduduk yang berkualitas. Penduduk yang berkualitas dapat dilihat dari
tiga sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang pendidikan, kedua, dari sudut
pandang budaya, dan ketiga dari sudut pandang ekonomi.
2.3.1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor
yang menentukan, karena pendidikan menjadi indikator lapangan kerja,
pendapatan, bahkan sampai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dalam keluarga
maupun dalam masyarakat dan di sekolah jika diperoleh secara optimal akan
memberi dampak yang positif dalam pengembangan diri dan kreatifitas. Pendidikan
dalam keluarga sangat penting karena awal kehidupan seseorang dimulai dalam
lingkungan keluarga. Di dalam keluarga-lah pada mulanya terjadi pembelajaran
serta keyakinan agama, nilai moral, nilai budaya, cinta lingkungan, dan keterampilan
rumah tangga. Orangtua akan menjadi ”model” atau ”panutan utama” yang akan
ditiru oleh anak. Karena itu peranan keluarga menjadi sangat dominan dalam
proses pendidikan kepribadian dan watak bagi anak sebagai generasi bangsa.
Pendidikan keluarga yang baik dapat menjadi aset bangsa dalam melahirkan
generasi penerus yang bertanggung jawab terhadap tanah airnya diseluruh bidang
kehidupan.
Dalam abad
informasi sekarang ini, segala pengetahuan itu bisa didapatkan dengan mudah. Di
sini, teknologi informasi bisa memainkan peran yang cukup signifikan dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempertebal jiwa nasionalisme. Kebangkitan
nasional dalam perspektif teknologi informasi sesungguhnya dapat dimaknai
sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat untuk keluar dari kebodohan,
keterbelakangan, dan kemiskinan.
Logikanya,
jika rakyat pandai dan cerdas, kemiskinan dapat ditekan, bangsa akan lebih maju
dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jika tidak, selamanya
bangsa ini akan tetap ketinggalan dan akan menjadi ladang keuntungan bagi
bangsa lain. Melalui teknologi informasi, masyarakat akan memperoleh kesempatan
yang seluas-luasnya untuk mengakses informasi dan pengetahuan, sehingga mereka
bisa belajar secara mandiri, meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta
berkarya untuk kemajuan bangsanya.
2.3.2. Budaya
Berbudaya,
berarti menunjukkan bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur
(budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu
berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pda manusia, secara
langsung maupun tidak lansung merupakan hasil dari pendidikan yang baik adalah
jaminan atas kualitas budaya dan buadaya yang berkualitas merupakan hasil
pendidikan yang berkualitas.
2.3.3. Ekonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.
Faktor
ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomii diantaranya adalah
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal dan keahlian atau
kewirausahaan. Sedangkan faktor non-ekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang
ada dimasyarakat, keadaan politik dan sistem yang berkembang dan berlaku
2.4.
Hubungan antara Penduduk yang Berkualitas dengan
Eksistensi Suatu Negara
Modernisasi membawa perubahan begitu
nyata terhadap perkembangan teknologi ternyata perlu diimbangi oleh sumber daya
manusia yang mampu mengaplikasikan hasil teknologi ini. Kenyataan saat ini
semua sektor sudah tersentuh oleh adanya teknologi. Teknologi merubah cara
orang melakukan sesuatu, seperti halnya saat ini proses pencarian informasi
cukup mudah dengan hadirnya layanan internet.
Tidak hanya di sektor informasi saja,
sektor pertanian, peternakan, kedokteran, pendidikan, perbankan, pemerintahan
dan lain sebagainya telah menggunakan alat-alat yang berteknologi baik
teknologi sederhana maupun teknologi canggih. Agar dapat bersaing dengan negara
lain dalam era globalisasi saat ini, kemampuan manusia Indonesia dalam hal
penguasaan teknologi sangat diperlukan. Hal ini mendukung pada pengembangan
sektor lain yang tersentuh oleh keberadaan teknologi.
Teknologi sebagai sumber daya
pembangunan yang lain memang menjadi penting pula belakangan ini. Namun
perkembangan dan pemanfaatan teknologi itu sendiri sangat tergantung pada
manusia. Pengalaman-pengalaman negara maju seperti Jerman, Inggris, Perancis,
Amerika Serikat, serta negara-negara industri baru, seperti Korea Selatan dan
Taiwan menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian mereka besar didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Beberapa ahli sepakat bahwa
pembangunan di Indonesia juga sudah semestinya mengandalkan sumber daya
manusia. Dengan tersedianya sumber daya yang memadai dalam arti kuantitas dan
kualitas, maka tantangan di masa mendatang akan bisa diatasi dengan baik. Para
ahli juga sepakat bahwa kualitas sumber daya manusia yang sekarang kita miliki
masih perlu ditingkatkan, agar tantangan tersebut bisa teratasi dengan baik.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada panguasaan ilmu
pengetahuaan teknologi, Dengan ilmu pengetahuan teknologi pula manusia dapat
melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan. Eksistensi ilmu
pengetahuan teknologi dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang
sangat penting bukan hanya bagi masyarakat yang bersangkutan, melainkan untu
seluruh umat manusia.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Penduduk merupakan indikator penting
dalam suatu negara. Kependudukan terdiri dari komponen input kependudukan,
klasifikasi input pendudk, dan fungsi penduduk dalam Sistem Sosial Budaya
Indonesia (SSBI). Modernisasi negara dan penduduk merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Kemajuan suatu negara atau modernisasi dapat dilihat dari
sudut pandang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, modernisasi itu sendiri
juga menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif.
Kependudukan dalam modernisasi negara
dapat dilihat dari kualitas penduduk itu sendiri. Baik dari sudut pandang
Pendidikan, Budaya, maupun perekonomiannya. Hubungan antara penduduk yang
berkualitas dengan eksistensi suatu negara adalah bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang
sangat penting untuk seluruh warga Indonesia, karena penduduk yang berkualitas
berperan penting dalam perkembangan negara itu sendiri.
3.2.
Saran dan Kritik
Dalam pembuatan makalah ini sebenarnya saya ingin memasukkan banyak
hal mengenai “Kependudukan Terhadap
Perkembangan Modernisasi Negara.” Namun karena keterbatasan literature
yang saya dapatkan, maka saya hanya bisa menyusun makalah ini berdasarkan hal –
hal yang umum saja dan semampu saya namun tidak mengurangi kebenaran dalam isi.
Namun yang lebih penting saya harapkan bagi pembaca makalah ini agar
memaklumi isi makalah ini, namun faham pada inti dari isi makalah.
dikasi jump break mas , biar ga panjang banget ..
BalasHapusWokeh, makasih saranx.
HapusRefrensinya mana ini om??
BalasHapus