Lima tahap pembangunan menurut Rostow
(1960), antara lain:
a. Masyarakat tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian,
dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih
rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini
dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah.
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu
memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil
revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada
perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer
berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi
industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.
c. Tinggal landas
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam
yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri
tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum
“tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di
Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada
akhir abad ke-17.
d. Menuju kedewasaan
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40
hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi
baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi
dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar
60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun
1900.
e. Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow.
Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup
di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keserbaragaman sekaligus. Menurut
Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah
masyarakat Barat atau Utara.
Indonesia berada pada tahap “Masyarakat
tradisional” alasannya:
Status sebagai negara berkembang menandakan pembangunan Indonesia sampai
sekarang belum selesai. Artinya selama Indonesia masih berproses di dalam
pembangunan ini, status negara berkembang ini akan melekat terus. Pembangunan
yang dimaksud bukan pembangunan infrastruktur saja tetapi juga peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang ada, dengan tujuan dapat mensejahterakan diri
sendiri, masyarakat, negara, dan dapat bersaing dengan negara-negara lain. Saya
berasumsi kemandekan pembangunan
yang ada di Indonesia disebabkan keberanian Indonesia ikut terjun dalam
permainan globalisasi dunia. Atau pembangunan Indonesia sekarang berada dalam
fase pembangunan dalam
ketergantungan. Seperti yang kita ketahui bahwa syarat penting dari
kemajuan suatu negara melalui pembangunan menurut teori Modenisasi adalah
adanya syarat ekonomi dan non-ekonomi. Syarat non-ekonomi yang dimaksud adalah
manusia sebagai aktor dalam pembangunan itu sendiri. Manusia disini adalah
sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara tersebut dalam melaksanakan dan
mengelola pembangunan tersebut.
Thanks
BalasHapus