Yang dimaksud dengan klasifikasi dalam uraian di sini
adalah, usaha untuk menggolong-golongkan kota-kota tertentu atas dasar
karakteristiknya. Karakteristik kota sendiri mempunyai realisasi yang
bermacam-macam. Hal ini tergantung dari sudut mana atau dengan kaca mata apa
seseorang memandang. Kota sebagai pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial dan
kultural, dengan sendirinya juga mempunyai warna tertentu atas
kegiatan-kegiatan tersebut. Hanya saja,
suatu penonjolan kegiatan atau warna tertentu seringkali terlihat jelas.
Hal ini banyak berkaitan dengan latar belakang sejarah
terjadinya kota tersebut, latar belakang sosial, ekonomi, politik, kultural dan
fisikal keruangannya. Suatu daerah tertentu yang terkenal dengan obyek
budayanya dan nilai historikal yang tinggi, akan mampu berkembang menjadi suatu
kota. Hal ini banyak berkaitan dengan jumlah pengunjung, kebutuhan-kebutuhan
tertentu, timbulnya fasilitas-fasilitas untuk pemenuhan kebutuhan tersebut
serta latar belakang fisikal keruangan yang ada di sekitar daerah bersangkutan.
Apabila di kemudian hari, kegiatan budaya atau yang berkaitan dengan hal
tersebut ternyata mendominasi kegiatan kehidupan kotanya, maka fungsi pusat
kebudayaanlah yang akan mewarnai kehidupan kota tersebut. Berkaitan dengan
fungsi kota ini, satu hal yang perlu diperhatikan adalah, adanya suatu
kenyataan bahwa makin besar suatu kota, akan makin kaburlah karakteristik utama
yang ada ditinjau dari segi fungsinya.
Usaha klasifikasi ditekankan pada macam karakteristik saja
yaitu, klasifikasi kota ditinjau dari segi fungsinya, klasifikasi kota ditinjau
dari segi fisikalnya, klasifikasi kota ditinjau dari segi tingkat
pertumbuhannya, dan klasifikasi kota ditinjau dari segi hirarkhinya. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa, ke empat macam karakteristik kota tersebut
paling banyak bertautan dengan upaya-upaya perencanaan dan pengembangan
wilayah. Di samping itu, perlu ditekankan di sini bahwa, uraian tentang
klasifikasi kota dititikberatkan pada tinjauan makro. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa, kota sebagai tempat
tinggal penduduk dapat disoroti dari tinjauan makro maupun mikro.
Tinjauan makro, melihat eksistensi
pemukiman kota sebagai satu kesatuan utuh, sedangkan tinjauan mikro melihat pemukiman kota sebagai
salah satu elemen pemukiman.
KLASIFIKASI KOTA berdasar KARAKTERISTIK FUNGSINYA
Dalam hal ini, klasifikasi kota berkaitan dengan fungsi suatu kota yang dianggap dominan
dan dapat dikatakan menonjol. Seperti diketahui bahwa, adanya latar belakang
geografis daripada suatu kota, akan memberi corak yang khas mengenai kehidupan
kota. Dalam perkembangan kehidupannya, suatu kota dapat saja mengalami
perubahan fungsi dari suatu fungsi tertentu menjadi fungsi yang lain. Adanya
perubahan-perubahan fungsi tersebut, sejalan dengan makin majunya
fasilitas-fasilitas perkotaan yang ada, di mana kemajuan teknologi merupakan
faktor yang berpengaruh dengan kuat. Refleksi atas kenyataan ini, terlihat
dalam bentuk makin majunya teknik di bidang komunikasi dan transportasi,
pengolahan sumber daya alam dari daerah ”peripheral”
– nya.
Suatu hal yang tidak dapat disangkal lagi yaitu, adanya
kenyataan bahwa masing-masing kota mempunyai potensi dan penonjolan
fungsi-fungsi yang berbeda-beda. Hal ini lebih banyak bersangkut paut dengan
latar belakang historikal, kultural, fisikal, kemasyarakatan, ekonomi, dan
lain-lainnya yang saling berkaitan dan secara bersama-sama memberi warna
tertentu terhadap suatu kota tertentu. Masing-masing kota, mempunyai kondisi
latar belakang hal-hal tersebut di atas yang satu sama lain tidak sama. Namun
demikian, perlu disadari bahwa dalam kehidupan modern, suatu kota yang
mempunyai tipe yang betul-betul murni, dalam artian hanya mempunyai tipe
tunggal, tidaklah ada. Usaha klasifikasi yang dijalankan tidak lebih merupakan
usaha yang bersifat sugestif saja, di mana fungsi yang bersifat atau dianggap
paling menonjol di antara kegiatan-kegiatan yang ada, digunakan sebagai dasar.
Klasifikasi kota berdasarkan karakteristik fungsinya,
terbagi dalam :
1. Klasifikasi menurut Gist, N. P & Halbert, L. A.
2. Klasifikasi menurut Hudson, F. S.
3. Klasifikasi menurut Harris, Chauncy D.
KLASIFIKASI KOTA berdasar KARAKTERISTIK FISIKAL
Pandangan ini, menekankan pada eksistensi kota dalam
kaitannya dengan latar belakang fisikalnya. Unsur fisikal yang ditonjolkan,
pada umumnya adalah keadaan topografinya. Klasifikasi ini terbagi dalam :
1. Klasifikasi menurut Taylor, Griffith.
2. Klasifikasi menurut Hadi Sabari Yunus.
3. Klasifikasi menurut Nelson, R. L.
KLASIFIKASI KOTA berdasar KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN
Karakteristik pertumbuhan suatu kota, dapat disoroti dari
berbagai macam segi. Pengamat perkotaan dapat mengenali pertumbuhan suatu kota
atas dasar keadaan fisikalnya, keadaan sosio-kulturalnya atau keadaan
tekniko-kulturalnya. Pada hakekatnya, bahwa apa yang dikemukakan para ahli
mengenai pertumbuhan suatu kota, hanyalah bersifat hipotetikal. Namun demikian,
makin majunya sistem informasi mengenai keadaan pertumbuhan suatu kota, seiring
dengan kemajuan teknologi di bidang inventarisasi data, suatu pertumbuhan kota
dapat dimonitor dengan cepat dan tepat, terutama keadaan fisikalnya.
Klasifikasi kota ini terbagi dalam :
1. Klasifikasi menurut Houston, J. M.
2. Klasifikasi menurut Taylor, Griffith.
3. Klasifikasi menurut Mumford, Lewis.
KLASIFIKASI KOTA berdasar HIRARKHINYA
Klasifikasi ini menekankan pada adanya hubungan antar
satu kota dengan kota yang lain, dalam sistem kota-kota. Kriteria yang
digunakan untuk menggolongkan kota-kota yang ada, termasuk dalam kelas
tertentu, dengan sendirinya harus sama. Misalnya, mengenai segi jumlah
penduduknya, luas sempitnya wilayah atau banyak sedikitnya jenis-jenis fungsi
kota yang ada, dan lain sebagainya. Contoh mengenai klasifikasi kota ini adalah
:
1. Klasifikasi hirarkhi kota atas dasar jumlah
penduduknya.
2.
Klasifikasi hirarkhi kota atas dasar perbandingan jumlah penduduk kota tertentu
dengan kota prima.
3.
Klasifikasi hirarkhi kota atas dasar tingkat pertumbuhan penduduknya.
4.
Klasifikasi hirarkhi kota atas dasar fungsi politik administratif.
5.
Klasifikasi hirarkhi kota atas dasar pengelompokan kota-kotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar