Sabtu, 27 Oktober 2012

Mengenal Sosiologi untuk Analisis Masyarakat


Sebagai awalan perjumpaan ini lebih baik jika saya me-refresh pemahaman dasar sosiologi, terkait pengertian, definisi dan kajian disiplin ilmu sosiologi. Termasuk juga, pengertian tentang masyarakat, interaksi social, proses sosial dan lembaga social, yang nantinya pemahaman dasar ini digunakan sebagai pijakan elaborasi dan analisis masyarakat kota dan desa. Sebagai langkah awal, mari kita pelajari dulu sosiologi dan masyarakat karena keduanya terkait erat (sosiologi kan mempelajari masyarakat, ok…)…
  1. Sosiologi memiliki banyak sekali definisi dan pengertian, yang dirumuskan oleh para ilmuwan social. Dan tidak ada paradigma tunggal dalam ilmu social, artinya, cara pandang ilmu social khususnya sosiologi dapat mengikuti perspektif dan definisi ilmu yang mana saja yang diberikan oleh para pakar sosiologi. Namun dari ragam definisi tersebut, dapat ditarik suatu rumusan pengertian umum, bahwa sosiologi, atau ilmu tentang masyarakat, merupakan bagian dari ilmu social, yang mempelajari kehidupan social atau kehidupan manusia secara bersama-sama dengan manusia lainnya. Kehidupan manusia secara bersama-sama ini kemudian disebut dengan istilah ‘masyarakat’ (bahasan tentang ‘masyarakat’ akan saya berikan dalam sub bahasan tersendiri, nanti di bawah ya...). Ini bicara ‘sosiologi’ dulu ya…
  2. Beberapa definisi SOSIOLOGI yang perlu diketahui:
Pitirim Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala social.
Alvin Bertrand, sosiologi adalah ilmu yang Ilmu yang mempelajari dan menjelaskan tentang hubungan antar manusia.
J.A.A Van Doorn dan C.J Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur sosial, proses sosial yang bersifat stabil.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan social.
Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan. Sosiologi mencoba memahami sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan hidup, kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri pada cara hidup bersama tersebut.
Max Weber mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang aksi social (Haralambos, Sociology, Themes and Perspectives). Sebagai studi aksi social, ia banyak berbicara mengenai hubungan social dan motivasi, yang menurut Weber banyak dipengaruhi oleh rasionalitas formal. Rasionalitas formal, meliputi proses berpikir actor dalam membuat pilihan mengenai alat dan tujuan (Ritzer,2005). Dalam konteks ini, hubungan sosial, berkaitan dengan motivasi dan rasionalitas formal mengenal 3 sifat hubungan, yakni:
-      Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada tradisi. Yakni hubungan sosial yang terbangun atas dasar kebiasaan / tradisi di masyarakat.
-      Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada koersif/ tekanan. Yakni hubungan sosial yang terbangun dari rekayasa social dari pihak yang memiliki otiritas (kekuasaan) terhadap yang powerless.
-      Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada rasionalitas. Sedangkan ciri dari hubungan rasional adalah hubungan sosial yang bersifat asosiatif dan orientasi tindakan sosial berdasarkan pada sebuah penyesuaian kepentingan-kepentingan yang di motivasi secara rasional atau persetujuan yang di motivasi secara sama.
Dalam hubungan sosial selalu ada pengorganisasian dan pengorganisasian tersebut dipertahankan melalui wewenang. Weber menjelaskan hubungan sosial ini berdasarkan atas rasional formal, karenanya terdapat suatu pengorganisasian. Dan pengorganisasian tersebut dipertahankan melalui wewenang (otoritas, legitimasi). Weber membagi 3 tipe otoritas / legitimasi, yaitu:

o  Otoritas Tradisional
Berasal dari kepercayaan dan faktor keturunan atau garis keluarga atau kesukuan. Otoritas tradisional ini berdasarkan pada penerimaan kesucian aturan-aturan karena aturan-aturan itu telah lama ada dan dalam legitimasi mereka yang telah mewariskan hak untuk memerintah dengan aturan-aturan ini. Di dalam tatanan tradisional individu merupakan loyalitas dari masa lalu dan mereka mewakili masa lalu itu, sebuah loyalitas yang seringkali berakar dalam sebuah kepercayaan akan kesakralan peristiwa-peristiwa sejarah tertentu. Misalnya seorang kyai, maka anak dan keturunan kyai akan cenderung menjadi kyai pula karena tradisi yang diterima  oleh masyarakatnya. Walaupun seringkali sang kyai muda (kadang dadakan) ini tidak memiliki ilmu agama yang mumpuni. Tetapi tidak ada orang yang memprotes karena mereka (terlanjur) percaya.
o  Otoritas Karismatik
Berasal dari anggapan atau keyakinan bahwa seorang pemimpin (pemegang otoritas) itu memiliki kelebihan yang luar biasa (linuwih, Jawa). Contohnya, empu yang punya kesaktian (dia sekaligus memiliki otoritas karismatik), Soekarno yang dianggap (minimal oleh pemujanya) kekuatan “supra”, dsb.
o  Otoritas Legal-Rasional
Berasal dari peraturan (legal-rasional) yang diberlakukan secara hukum dan rasional. Dan pemimpin yang lahir dari otoritas ini berdasarkan atas kemunculan yang legal dan rasional pula.
Misalnya pemimpin organisasi modern, Ketua RT, RW, dsb yang dipilih secara langsung oleh musyawarah warga RT, RW, dsb. Mereka memperoleh otoritas tertinggi dari hukum masyarakat.
  1. Ruang lingkup sosiologi lebih luas daripada ilmu-ilmu pengetahuan social lainnya, karena ia mencakup semua interaksi antara individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Ia mengemuka-kan sifat atau kebiasaan manusia dalam kelompok dengan segala kegiatan dan kebiasaan serta lembaga-lembaga penting sehingga masyarakat dapat berkembang terus dan berguna bagi kehidupan manusia (Kata kunci: interaksi, kelompok, masyarakat, proses social, struktur social, gejala social, ikatan social).
  2. Individu-individu yang berkumpul membentuk suatu masyarakat, memiliki aturan, tata nilai (value) yang diyakini dan dianut sebagai perekat hubungan antar individu tersebut. Mereka menyepakati suatu konsensus (consensus, code of ethics, ‘code of conduct’).
  3. Dalam kehidupan bersama-sama di masyarakat, terdapat berbagai aspek aktivitas, misalnya: aspek social itu sendiri seperti interaksi antar individu, antar kelompok (group), konflik social; aspek ekonomi misalnya yang menyangkut produksi, distribusi, konsumsi atau penggunaan jasa/ layanan; aspek hukum misalnya yang menyangkut norma dan peraturan yang dipakai untuk mengatur kehidupan bermasyarakat; aspek politik misalnya menyangkut wewenang dan kekuasaan untuk mengatur kehidupan bersama tersebut, dsb.
  4. Beberapa aspek aktivitas manusia (individu) dalam masyarakat tersebut saling berkaitan satu sama lain dan semuanya ada dalam suatu masyarakat. Hal ini yang menurut Emile Durkheim dijelaskan dalam “Division of Labor in Society” (‘pembagian kerja’ dalam masyarakat), bahwa interaksi antar individu dalam masyarakat yang kompleks didasarkan pada pembagian kerja, dan saling tergantung yakni tergantung pada perbedaan individual –perbedaan yang berkembang seiring spesialisasi bidang kerja. Spesialisasi, menurut Durkheim, merupakan syarat bagi berkembangnya perbedaan personal dan menciptakan wilayah aksi yang tidak tunduk pada control kolektif, tetapi pada saat yang sama meningkat pula ketergantungan pada masyarakat karena dengan adanya spesialisasi bidang kerja maka pertukaran pelayanan menjadi syarat bagi kelangsungan hidup.
  5. Interaksi antar individu dalam masyarakat, menurut Durkheim, didasarkan pada keyakinan dan nilai-nilai bersama serta kontrol komunal yang ketat (disebut solidaritas mekanik) dan ketergantungan mutual antar individu yang relatif otonom yang diciptakan oleh pembagian kerja (disebut solidaritas organik).
Objek sosiologi adalah: masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

1 komentar:

  1. Numpang Lapak gan terima kasih...
    AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA DAN TERBESAR DI INDONESIA,BONUS JACPOTNYA TERBESAR
    Domino Online
    Judi Domino
    Agen Judi Terpercaya
    Domino Online Indonesia
    Agen Poker Online

    BalasHapus