Kita akan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan bidang sosiologi kesehatan
(1) Apa pengertian/ definisi sosiologi kesehatan ?
(2) Apa saja topik-topik yang dibahas dalam sosiologi
kesehatan?
(3) Jelaskan kondisi yang melatarbelakangi berkembangnya ilmu
di bidang sosiologi kesehatan!
(4) Apa saja kontribusi sosiologi kesehatan dalam menjelaskan
fenomena kesehatan (health), healing dan iIlnes?
DEFINISI :
- Sosiologi kesehatan adalah studi tentang
perawatan kesehatan sebagai suatu sistem yang telah terlembaga dalam
masyarakat, kesehatan (health) dan kondisi
rasa sakit (illness) hubungannya dengan faktor-faktor sosial (Ruderman
: 1981).
- Menurut ASA (American Sociological
Association; 1986) Sosiologi kesehatan : merupakan sub bidang yang
mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan
teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan
kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan
manusia.
- Sebagai suatu bidang yang spesifik sosiologi
kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan
permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio
kultural dan perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara
lain; deskripsi dan penjelasan atau teori-teori yang berhubungan dengan distribusi
penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat; perilaku atau tindakan
yang diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau meningkatkan
serta menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh;
perilaku dan kepercayaan/ keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit,
cacat tubuh, dan organisasi serta penyedia perawatan kesehatan; organisasi
dan profesi atau pekerjaan di bidang kesehatan, system rujukan dari
pelayanan perawatan kesehatan, pengobatan sebagai suatu institusi sosial
dan hubungannya dengan institusi sosial yang lainnya; nilai-nilai budaya
dan masyarakat kaitannya dengan kesehatan, keluhan sakit dan kecacatan serta
peran faktor sosial dalam kaitan dengan penyakit, khususnya
ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan dengan
penyakit.
- Memperhatikan kedua definisi tersebut jelas
terlihat bahwa focus bidang sosiologi kesehatan tidak hanya terpusat pada
aspek kesehatan semata melainkan menyangkut persoalan-persoalan yang jauh lebih
luas.
TOPIK – TOPIK UTAMA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI KESEHATAN
Terdapat
4 kategori topik besar dalam melakukan analisis di bidang sosiologi kesehatan:
1. Hubungan antara lingkungan sosial dengan kesehatan dan
kondisi sakit
Meliputi;
(a). Epidemiologi
sosial; study tentang trend dan pola penyebaran penyakit (b).Social
stress : studi tentang ketidakseimbangan atau situasi yang tercipta
karena keinginan berada diatas kemampuan dirinya.
2. Perilaku sehat dan sakit,
Meliputi; (a). Perilaku sehat: studi tentang
perilaku yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan yang
positif dan pencegahan penyakit dan
(b). perilaku peran sakit : studi soal bagaimana seseorang merasakan sakit,
menginterpretasi dan bertindak dalam merespon situasi sakit atau symptom medis.
3. Praktisi perawatan kesehatan dan hubungan antara praktisi kesehatan dengan pasien
Meliputi; (a). Tenaga professional di bidang kesehatan kesehatan : studi
tentang tenaga medis sebagai kelompok professional dalam masyarakat, termasuk :
prestige, control sosial yang bersifat internal atau eksternal; pemenuhan pekerjaan
dan kesejahteraan/ kepuasan kerja.
(b). Pendidikan kesehatan dan
sosialisasi oleh tenaga medis : studi tentang pendidikan dan sosialisasi yang
diberikan oleh tenaga kesehatan termasuk perekrutan tenaga kesehatan, kurikulum
pendidikan kesehatan dan sebagainya.
(c). Praktek tenaga kesehatan tradisional dan pengobatan alternative :
studi tentang tenaga kesehatan tradisional yang menerapkan teknik dan prinsip
terapi non medis modern.
(d).Interaksi antara tenaga
kesehatan dan pasien : studi tentang pola-pola interaksi dokter – pasien dan
faktor yang mempengaruhi pola-pola tersebut.
4. Sistem Perawatan Kesehatan
(a). Sistem kesehatan masyarakat
: studi yang menyangkut soal organisasi, regulasi, financing dan masalah
kesehatan lainnya.
(b). Health care delivery : study tentang organisasi dan agency yang
terlibat dalam pelayanan rujukan kesehatan.
(c). Efek sosial teknologi kesehatan.: mempelajari konsekwensi atau
resiko sosial bagi teknologi kesehatan dan kebijakan public yang dibuat.
(d). Comparative health care system : study tentang system perawatan
kesehatan dengan daerah lain dan faktor yang mempengaruhi perkembangannya.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI KESEHATAN : TINJAUAN
HISTORIS
-
Rudolf Virchow (1847)
mengidentifikasi faktor sosial dan ekonomi sebagai penyebab penyebaran typhus
dan menyarankan untuk melakukan perbaikan kondisi ekonomi sebagai tindakan
preventive penyakit typhus. Pengaruh struktur sosial besar dalam kaitan health
dan illness.
-
Alfred Grotjan (1915)
mendokumentasikan peran faktor sosial terhadap health dan illness. Saran yang
diberikan : perlu ada peningkatan peran ilmu sosial di lingkungan masyarakat
dan provider untuk menangani health problem.
-
Tahun 1930 dan 1940 banyak sosiolog yang menekuni studi
di bidang kesehatan. Lawrence Henderson (1935) studi
tentang interaksi dokter dan pasien sebagai suatu system; Oliver Garceau (1914);
sosiologi politik kaitannya bidang medis dengan melakukan analisis tentang
kehidupan politik masyarakat Amerika; George Rosen (1944): studi tentang peningkatan
spesialisasi di bidang medis; Oswald (1946) organisasi informal
dalam kaitan praktek medis di Amerika.
Pada tahun 1950 dan 1960 Dinilai
sebagai Perkembangan Sosiologi Kesehatan secara formal.
Ada beberapa peristiwa (events) yang menyebabkan meningkatnya keterkaitan
antara sosiologi dan bidang medis atau kesehatan. Hal yang penting adalah:
1 .Terjadinya
Perubahan Dalam Hal Kesehatan, Penyembuhan dan Sakit Health, Healing and Illness).
Analisis Rodney Coe (1970) dkk.
Perkembangan sosiologi kesehatan di fasilitasi oleh 4 perubahan yang terjadi
dalam dunia medis, antara lain:
(a). Perubahan
Pola Mortalitas dan Morbiditas.
Dari penyakit yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan
tuberculosis) ke yang bersifat chronic, dan penyakit degeneratif (hati, kanker
dan sebagainya).
Penyebabnya : social pattern and life style.
(b). Dampak Pengobatan
yang Bersifat Preventif dan Meningkatnya Kesehatan Masyarakat (public health)
Tahun 1800 sampai 1900 public health lebih focus ke bacteriology dan imunologi (preventing disease occurrence).
Setelah tahun 1900 fokus lebih pada upaya protection untuk public health dan
menitikberatkan masalah kemiskinan, malnutrisi, kondisi tempat tinggal yang
kumuh dsb. (kajian sosiologi) kaitannya dengan kesehatan dan illness.
(c). Dampak Perkembangan
Bidang Psychiatry
Ada perkembangan lebih ke arah psychopsysiological kaitannya dengan
diseases dan illness. Misalnya interaksi yang efektive antara pasien dan
dokter. Penggunaan lingkungan sosial pasien sebagai bagian dari terapi.
(d). Dampak Administrasi Kesehatan
Perkembangan di bidang
kesehatan sangat nampak seperti; organisasi kian kompleks, fasilitas kesehatan
kian berkembang; birokrasi dan kondisi financial serta berbagai aturan yang
menyertainya juga semakin beragam.
Sosiologi memfokuskan analisis tentang persoalan organisasi dan
struktur; siapa yang rugi dan untung dengan aturan yang ada; menjelaskan cara strategis
untuk meningkatkan skill SDM dalam organisasi yang kompleks dsb.
2. Adanya Legitimasi Eksternal
(a). sekolah kedokteran kian banyak yang meng “hire” sosiolog dalam fakultas atau universitas. Tidak sedikit yang
menyertakan sosiologi dalam kurikulum pendidikan kedokteran.
(b). Banyak government agencies dan private foundation yang
memperhatikan bidang sosiologi kesehatan. MisalnyaThe National Institute of
Health and the National Institute of Mental Health mensponsori peneliti
(sosiolog) untuk meneliti bidang kesehatan. Banyak juga pelatihan bidang sosiologi diberikan di bidang
kesehatan.
3. Pengakuan Secara Kelembagaan
Medical Sociology
Pada tahun 1959 secara formal sosiologi kesehatan
diakui sebagai seksi di American Sociological Association (ASA). Pada tahun 1965 ASA mengembangkan jurnal
Kesehatan dan Perilaku Sosial. Pada tahun sekitar 1996 anggota ASA yang memfokuskan
perhatian pada sosiologi kesehatan telah berjumlah sekitar 1.000 orang dari
sekitar 13.000 anggota ASA.
KONTRIBUSI SOSIOLOGI DALAM MEMAHAMI HEALTH, HEALING
DAN ILLNESS
Kontribusi terletak pada : (a) Perspektif dalam bidang sosiologi; (b). Pendekatan
teoritik di bidang sosiologi dan (c). Ketrampilan
dan keahlian melakukan riset kualitatif dan kuantitatif.
a). Perspektif Sosiologi
Ø Sosiologi di definisikan sebagai studi ilmiah tentang “human society” dan interaksi sosial.
Ø Fokus utamanya: interaksi sosial antar manusia; kelompok; orang/ lembaga
di masyarakat.
Ø Basic insight nya : sosiologi adalah perilaku manusia ; dibentuk oleh
kelompok/ group di mana mereka tinggal dan oleh interaksi sosial yang terjadi
dalam kelompok (Robertson; 1987).
Ø Peter Berger (1963): perspektif sosiologi sebagai pencarian
terhadap pola umum dan memahami bagaimana fakta yang terbatas atau perilaku individu
sebagai refleksi dari pola sosial (social
patterns).
Ø Fokusnya : delinquencies;
interaksi dalam keluarga dan masyarakat berkaitan dengan soal kesehatan,
ekonomi dan sebagainya. Intinya sosiolog mencoba mengidentifikasi pola sikap
dan perilaku.
Ø Menurut Robertson (1987). : dalam ilmu pengetahuan hal penting adalah
mengetahui pola umum dan generalisasi serta melakukan analisis; sebab akibat;
menjelaskan mengapa sesuatu hal terjadi dan melakukan prediksi tentang kejadian
yang akan datang.
b). Pendekatan Teoritik Bidang Sosiologi
Setidaknya ada 3 pendekatan yang menjadi “guidance” bagi pemikir sosiologi (Ritzer ; 1983).
1. Fungsionalism (Struktural Fungsional)
Para pengamat teori ini memiliki pandangan bahwa:
- Masyarakat sebagai suatu
system (struktur) dengan bagian yang saling bergantung (misalnya; keluarga,
ekonomi, dan kesehatan) yang bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan
suatu keseimbangan.
-
Tiap bagian diasumsikan
memiliki fungsi secara positif dan negative (disfungsi) bagi masyarakat secara
keseluruhan.
- Jika tiap bagian menjalankan fungsi secara baik
maka akan tercipta masyarakat yang stabil dan
harmonis.
Oleh sebab itu para fungsionalist akan trampil atau ahli
mengidentifikasi integrasi yang efektif dalam masyarakat.
2. Teori Konflik
Penganut teori ini memandang bahwa :
-
Masyarakat sebagai system yang di dominasi oleh
ketidakseimbangan sosial dan social conflict.
- Masyarakat dipandang sebagai kumpulan manusia yang
secara terus menerus berada dalam perubahan.
-
Ditandai oleh adanya disagreement tentang tujuan dan nilai; kompetisi antar kelompok terkadang
dengan kekuatan yang tak seimbang dan kental terhadap situasi permusuhan.
- Teoritisi konflik selalu melihat bahwa aturan dalam
masyarakat (social order) dibentuk
oleh kelompok yang berkuasa bukannya dari hasil suatu consensus sebagaimana teoritisi fungsional memandang.
-
Penganut teoritisi konflik akan trampil dalam
mengidentifikasi ketidakadilan/
ketidakseimbangan yang ada dalam masyarakat.
3. Interaksionism
Ø Sementara fungsionalism dan conflict teori memandang masyarakat pada
level atau perspektif makro (yaitu masyarakat as a whole); maka interaksionist memfokuskan perhatian pada skala
kecil (small scale); day to day interactions among peoples.
Ø Masyarakat dipandang sebagai hasil akhir dari episode interaksi yang tak
terbatas dan dilakukan setiap hari di mana individu mengintepretasi pesan-pesan
sosial dan mereka memberikan respon atas dasar interpretasi yang dilakukan.
Ø Dalam bidang medis, interaksionist memfokuskan perhatian pada bagaimana
tenaga kesehatan menggunakan strategi khusus seperti; briefing; closed open ended question, menginterupsi komentar dari
pasien dsb. Hal ini biasanya dilakukan oleh tenaga perawat kesehatan (dokter)
untuk memperkuat dominasi dan mendukung jarak peran.
Apa Peran Teori Sosial?
Ø Ada pertanyaan mendasar berkaitan dengan terminology sociology of medicine dan sociology in medicine.
Ø Apakah focus utama harus diawali dengan teori-teori sosiologi dan metode
( di mana posisi lebih banyak diambil oleh para sosiolog di departemen
sosiologi di universitas) atau memberikan kontribusi praktis terhadap praktek
medis (artinya posisi diambil oleh sosiolog yang bekerja di sekolah kedokteran
dan setting medis yang lain).
Ø Mechanic (1990); mengemukakan bahwa sosiologi of medicine sebagai pengujian hipotesis sosiologi dengan
menggunakan bidang medis sebagai arena studi. Isu dasar yang dikembangkan
adalah; stratifikasi sosial, kekuasaan dan pengaruh (power and influence);
organisasi sosial; sosialisasi dan konteks yang luas tetang nilai-nilai
sosial.
Ø Sementara itu Strauss memandang Sociology
in Medicine sebagai sosiolog yang bekerja sebagai investigators atau technician;
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan sponsor baik pemerintah;
rumah sakit; agency, foundation; atau
sekolah kedokteran.
Ø Pada tahun 1970 dan 1980 para sosiolog dan pihak lain yang bekerja di
bidang medis mulai meyakini bahwa pekerjaan dari sosiolog kesehatan tidak
relevan untuk membuat keputusan yang bersifat praktis atau kebijakan praktis.
Kemudian muncul peneliti di bidang pelayanan kesehatan yang memandu peneliti
untuk membatu memecahkan masalah kesehatan secara lebih praktis. Penelitian
tentang pelayanan kesehatan concern terhadap perencanaan, staffing, financial,
management, operation, maintenance, dan penggunaan system rujukan dalam
pelayanan kesehatan.
Ø Tentu saja hal seperti ini dinilai bukan suatu displin sebagaimana
definisi tradisional yang diberikan oleh akademisi berdasar pada teori dan
pendekatan metodologi.
KESIMPULAN :
1. Perkembangan sosilogi kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu:
(a). perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan
tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati, kanker
dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity); (b). meningkatnya
focus perhatian pada faktor perilaku berkaitan dengan health dan illness; (c).
meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi antara dokter dan pasien;
(d). kian kompleknya system pelayanan lkesehatan masyarakat.
2. Kontribusi sosiolog kesehatan : study tentang health, healing dan
illness melalui perspektif sosiologi untuk (a) memahami bahwa perilaku manusia
terbentuk oleh kelompok di mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana
mereka berada dalam kelompok; (b). pendekatan teori sosiologi (funsionalism,
conflict; interactionsm dan (c) . secara empiris melalui penelitian sosial.
3. Tugas penting sosiolog adalah mendemonstrasikan dan memfokuskan
perhatian pada pengaruh faktor sosio kultural dan kekuatan institusi terhadap
health, healing dan illness serta mengembangkan kebebasan dan sikap kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar