Kendati sistem perawatan kesehatan kian kompleks dan
teknik penyembuhan kian beragam tetapi perhatin terhadap Dokter dan pasien
merupakahn elemen penting.
Potret ideal yang diharapkan pasien :
-
Pasien mendapatkan perlakuan yang comfortable / baik
-
Ketulusan dan sifat membantu dari dokter
-
Percaya sepenuhnya terhadap dokter --- > dalam proses penyembuhan
Fakta :
relationship antara Dokter dan
Pasien sebagai fenomena yang sulit
dipahami
Sebagai sociologist : tugas/ fungsi :
- Membantu menjelaskan interaksi dokter dan pasien yang
berkembang
- Mengidentifikasi variabel penting yang berpengaruh
terhadap hubungan yang terjadi
MODEL INTERAKSI DOKTER DAN PASIEN
- MODEL PARSONIAN
Talcot Parson (1951) sebagai pioner yang berusaha
menjelaskan faktor socio kultural terhadap perawatan kesehatan
Parson memandang :
- Hubungan D dan P sebagai subsistem dari sistem yang lebih besar.
Nilai dalam subsistem merefleksikan nilai dari masyarakat yang selanjutnya
memberikan kontribusi dalam hubungan D dan P
- Hubungan D dan P adalah tidak terhindarkan dan bersifat asimetris
- Parson yakin bahwa ada 3 situasi yang menyebabkan dokter memainkan
peran kunci dan berperan secara ”powerful” dan mengarahkan interaksi
dengan pasien yaitu :
(1). Professional Prestige
Didasarkan pada pengalaman atau keahlian medik;
Lama mendapatkan pelatihan
Legitimasi sosial terhadap dokter sbg pihak yang memiliki
kewenangan dalam bidang medis
(2).
Situational Authority
Dokter memiliki praktek medis dan menawarkan pelayanan
kesehatan terhadap pasien dan segala anjuran dokter hendaknya dilakukan
(3).
Situational dependence
Pasien sangat tergantung pada dokter
Mendapatkan pelayanan
Menjadwal janji; sering menunggu di luar janji,
Menjawab pertanyaan,
Memperbolehkan dokter memeriksa dan sebagainya.
Jadi melalui interaksi ada ’ Competency Gap” antara D dan P
Pasien tergantung pada dokter termasuk ” resources” dari
kantor dokter
(Hingston, Scotch, Sorensen dan Swazey; 1981)
Parson expect D menggunakan
kekuasaan secara bijaksana dengan mengedepankan kepentingan pasien
Pasien menerima pengaturan
agar perawat berlangsung secara efisien
KRITIK FRIEDSON’S TERHADAP MODEL PARSONIAN
Terlampau mengedepankan ”
Mututally of interests”
Teori konflik ----à
menolak anggapan bahwa interaksi antara D dan P berlangsung harmonis dan
mutually satisfactory melalui kerja sama dan konsensus.
Elliot Friedson (1970)
menawarkan pendekatan konflik secara spefisik.
Kritiknya :
- Model parsionian lebih memfokuskan peran D sebagai
pembentuk interaksi dan mengasumsikan bahwa harapan D akan sama dengan P
Menurut Friedson sebenarnya kedua belah
pihak berperan.
- Model Parson memfokuskan pada orientasi dokter
dibandingkan pada yang sesungguhnya terjadi atau berlangsung dalam
hubungan/ pertemuan D dan P
- Mengabaikan pengaruh penting terhadap medical
setting dan kekuatan medis yang berhubungan (seperti mekanisme pembayaran;
pemberdayaan pasien ) dalam relationship
Kritik
tersebut memberikan inspirasi untuk merevisi model Parsonian
- MODEL SZASZ DAN
HOLLENDER
Model ini memodifikasi model Parson dan dikembangkan oleh Thomas Szasz dan Marc Hollender
(1956)
Pendapatnya : Parson
memberikan perhatian sedikit terhadap pengaruh penting dalam symptom
physiological
Ada 3 model yang dikembangkan
:
- The Activity – Passivity Model
Sangat mirip dengan Parson
bahwa hubungan D dan P asimetris
Dokter sebagai ahli medis,
mengendalikan arus komunikasi, membuat seluruh keputusan penting.
Pasien pada posisi kurang
informasi dan mempercayakan seluruhnya pada D
(soal pengetahuan dan keahlian)
- The Guidance Cooperation Model
Bentuk interaksi :
sebagai pertemuan medik yang khas
Pasien : memiliki perasaan,
diberitahu soal medis, memiliki harapan, dan aspirasi --à
dari hasil pertemuan medik
Dibandingkan dengan A – P model ; pada model ini pasien
keterlibatannya meningkat dalam mendapatkan informasi, membuat keputusan
berkaitan dengan treatment yang diperoleh.
Dokter tetap bertanggung jawab
mengarahkan; membimbing pertemuan, bersifat kooperatif, mengurangi sifat autocratic;
menjelaskan pada pasien dan pasien bebas memutuskan sesuai keinginan, tetapi
dokter tetap pada posisi yang dominan.
- The Mutual Participation Model
Dasar pandangan hubungan yang
dipilih adalah equal atau sama/ seimbang
antara D dan P
Pasien berpartisipasi penuh
D dan P memahami bahwa P
harus jadi central player dalam pertemuan agar interaksi berlangsung sukses.
Pasien dianggap lebih tahu tentang
situasi dirinya dibandingkan dengan Dokter ( medical history; symptoms; dan
kejadian yang relevan)
Dokter mencoba tanya untuk
mendapatkan informasi dan menjamin kerahasiaan informasi ( hanya untuk dokter)
Dalam hubungan ini Szasz dan
Hollender mengidentifikasi ada 3 ciri/ syarat yang harus ada yaitu :
(a). Kedua partisipants ( D
dan P ) harus memiliki power yang seimbang
(b).Harus ada perasaan ”mutual
interdependence” (saling membutuhkan between each other).
(c). Dalam interaksi ada
proses saling memuaskan antara 2 pihak.
Oleh karena model ini
menuntut banyak dari pasien maka dinilai kurang tepat pasien anak-anak yang
secara alami masih belum matang, pendidikan rendah dan mental belum kuat/
matang.
Artinya relationship akan
satisfied jika :
-
Pasien
more intelllegent/ sophisticated
-
Pengalaman luas dan lebih bisa membawa diri.
3. THE VEATCH MODEL
Robert Veatch (1972). Dari Georgetown
University ---à
pentingnya ” Moral relationship” antara Dokter dan Pasien
Ada 4 kemungkinan hubungan
yang terjadi :
1. An Engineering Models
Dokter berasumsi bahwa pelayanan
kesehatan adalah perusahaan yang bebas nilai dengan tugas pokok menjelaskan seluruh
fakta yang relevan dengan pasien tanpa melibatkan dokter dalam pengambilan
keputusan
----à dinilai Veatch “impractical” dan salah sebab mengexclude peran dokter.
2. A
Priestly Model
Dokter dipandang sebagai
figure religius yang ahli dalam soal etika dan seluruh persoalan yang muncul
dalam relationship
Veatch kurang setuju ---à otonomi pasien sebagai individu terhapus
3.A Collegial Model
Dokter dan Pasien melihat
hubungan mereka sebagai hubungan kolegial yang memiliki tujuan yang sama yakni
: Good Health
Veatch memilih/ menyukai model
ini tetapi merasa tidak realistis berkait dengan soal etnik, class dan berbeda
nilai antara Dokter dan Pasien.
4.A Contractual Model
Dokter dan Pasien
berinteraksi dengan pengertian bahwa ada kewajiban dan keuntungan yang
diharapkan bagi keduanya.
Menurut ” Veacth” dengan
hubungan kontraktual ada sharing di mana D memahami bahwa P harus menjaga
kebebasan dalam melakukan kontrol atas kehidupan dan harga diri ketika pilihan
yang bermakna telah dibuat.
Sumber
: Gregory L. Weiss dan Lynne E. Lonnquist; The Sociology Of Health ; Healing
and Illness; New Jersey : Prentice Hall, Inc. ; 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar