1.1
Latar
Belakang
Secara umum manusia merupakan
makhluk sosial, yaitu makhluk yang berinteraksi dengan makhluk lain dan
membutuhkan makhluk lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan interaksi merupakan
faktor utama dalam kehidupan bermasyarakat. Dari inetraksi-interaksi masyarakat
tersebut akan menciptakan suatu budaya-budaya yang menjadikan suatu cirikhas
dari masyarakat tersebut. Dari berbagai budaya yang diciptakan oleh masyarakat
itulah nantinya akan menciptakan kategorisasi dalam masyarakat.
Secara umum masyarakat
dikategorikan menjadi dua, masyarakat yang masih tradisional dan masyarakat
yang sudah modern. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang memiliki
solidaritas yang tinggi dan dalam bentuk solidaritas mekanis yaitu hubungan
antar individunya didasari atas kepentingan bersama. Sedangakan masyarakat
modern adalah masyarakat yang memiliki solidaritas yang rendah dan dalam bentuk
solidaritas mekanis yaitu hubungan antar individunya didasari atas kepentingan
individu itu sendiri.
Kuliah
lapangan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam
penelitian yang tahap-tahapnya akan diikuti secara runtut untuk menyusun
laporan penelitian mulai dari penyusunan
latar belakang masalah, merumuskan masalah, gambaran umum lokasi penelitian,
studi pustaka, analisis data, interpretasi teoritik, kesimpulan dan saran.
Selain itu kuliah lapangan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan masyarakat, utamanya masyarakat Desa Sumberjo. Apakah termasuk ke
dalam masyarakat tradisional, ataukah sudah berubah menjadi masyarakat yang
modern. Dengan menggunakan dasar teori yang dikemukakan oleh empat tokoh
sosiologi yaitu Robert K. Merton, Emile Durkheim, Ferdinand Tonnies dan Max
Webber. Empat teori sosiologi tersebut sangat membantu dalam penelitian ini,
karena sebagai dasar untuk analisa dan interpretasi data.
1.2 Rumusan Masalah
Kuliah lapangan ini memiliki
beberapa rujukan permasalahan yang nantinya akan dianalisis dan diidentifikasi
untuk menentukan tipe-tipe masyarakat yang secara umum meliputi :
1.
Bagaimana identitas
responden, yang didalamnya meliputi tingkat pendidikan terakhir responden,
berapa jumlah tanggungan dan juga jumlah anak;
2.
Bagaimana kondisi
sosial ekonomi keluarga pada masyarakat pedesaan
3. Apakah
bentuk solidaritas yang ada pada masyarakat desa tersebut? Apakah termasuk
masyarakat yang bersolidaritas mekanis ataukah masyarakat yang bersolidaritas
organis?
4. Bagaimana
kontrol sosial yang berkembang di masyarakat desa? Termasuk di dalamnya
bentuk-bentuk sanksi apa saja yang diterapkan dalam menjalankan mekanisme
kontrol sosial di masyarakat desa. Apakah kontrol yang terjadi mengarah pada
kontrol formal atau sebaliknya lebih kuat pada kontrol yang bersifat informal?
5. Bagaimanakah
tingkat mobilitas masyarakat di desa yang baik mobilitas sosial maupun
mobilitas fisik yang terjadi pada masayarakat?
6. Bagaimana
pola kepemimpinan yang ada di masyarakat desa?
7. Bagaimanakah
bentuk tradisi dan sistem kepercayaan masyarakat di desa? Seberapa seringkah
intensitas pelaksanaan tradisi dan kepercayaan yang masih dilakukan dan apa
alasan-alasan yang mendasari dilaksanakannya tradisi/kepercayaan tersebut?
8. Bagaimana
orientasi masyarakat setempat terhadap masa depan?
9. Bagaimanakah
tingkat respon terhadap adanya teknologi dan inovasi baru? Sejauh mana mereka
merespon teknologi dan inovasi baru yang ada? Bagaimana penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari?
1.3
Tujuan
penelitian
1.
Secara akademis adalah
sebagai bentuk realisasi dari kegiatan intrakurikuler mata kuliah Tipologi
Sosial pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Airlangga Surabaya tahun 2011;
2
Mengetahui identitas
responden;
3
Mengetahui tentang
tingkat solidaritas yang berkembang pada masyarakat pedesaan;
4
Mengetahui kondisi
sosial ekonomi keluarga pada masyarakat pedesaan;
5
Mengetahui jenis
kontrol sosial dan pelaksanaan kontrol sosial pada masyarakat pedesaan;
6
Mengetahui tingkat
mobilitas sosial pada masyarakat pedesaan baik secara fisik maupun non-fisik;
7
Mengetahui pola
kepemimpinan yang dianut masyarakat pedesaan;
8
Mengetahui tradisi yang
masih dijalankan oleh masyarakat pedesaan;
9
Mengetahui kondisi
masyarakat pedesaan apakah telah berorientasi pada masa depan;
10
Mengetahui respon
masyarakat pedesaan terhadap perubahan inovasi baru; dan
1.4
Manfaat
penelitian
1. Manfaat
dari kuliah lapangan ini adalah dapat memberikan bekal pengetahuan dan
pengalaman mengenai proses analisis dan identifikasi tipe, karakteristik,
struktur sosial dan budaya pada masyarakat pedesaan.
2. Sebagai
wadah untuk mendapatkan informasi, data secara benar tentang kondisi masyarakat
pedesaan sesungguhnya
1.5 Kerangka teori
Dalam
pelaksanaan kuliah lapangan ini, yang menjadi dasar dan acuan adalah empat buah
teori sosial yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh sosiologi sebagai berikut,
yaitu:
1.
Max
Webber
Dikotomi antara masyarakat tradisional dan tipe
masyarakat rasional adalah pembagian masyarakat menurut Weber. Proses
identifikasi dan analisa yang dilakukan Weber lebih memprioritaskan dan
berkonsentrasi pada masalah “Bentuk tindakan sosial” masyarakat sebagai titik
kunci teorinya.
2.
Emile
Durkheim
Dari sudut pendekatan identifikasi yang berbeda, yaitu
dari sisi “tingkat solidaritas masyarakat”, dengan yakin Durkheim menggolongkan
masyarakat pada umumnya kedalam 2 tipe, yaitu tipe masyarakat bersolidaritas
mekanis (mechanic
solidarity) dan tipe
masyarakat bersolidaritas organis (organic solidarity)
3.
Ferdinand
Tonnies
Proses identifikasi dan analisa yang dilakukan oleh
Ferdinand Tonnies lebih menitik beratkan pada sejarah pertumbuhan yang mengarah
pada model hubungan sosial dari masyarakat sederhana menuju masyarakat yang
komplek.
Menurut beliau, maasyarakat terbagi menjadi dua
yaitu masyarakat Gemeinschaft dan Gesellschaft.
4.
Robert
K. Merton
Menurut Merton, proses analisis untuk mengidentifikasikan
jenis atau tipe masyarakat dengan menitik beratkan pada persoalan proses interaksi masyarakat, akan
berakhir pada kesimpulan bahwa ada 2 tipe jenis masyarakat yaitu tipe masyarakat Lokalistik dan tipe masyarakat Kosmopolitan. Dalam teori ini penelitian harus memfokuskan pada sisi
sifat fatalisme serta bentuk struktur kekuasaan dalam masyarakat, baik itu
kekuasaan terpusat (centralistik) maupun noncentralistik (tersebar).
1.6
Metode
dab Prosedur Penelitian
1.6.1
Pendekatan
Secara
umum pendekatan yang digunakan dalam penelitian di kuliah lapangan ini adalah
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengaplikasian pendekatan kuantitatif
adalah dengan menggunakan kuisioner sebagai media yang memudahkan proses
wawancara kepada responden agar tidak terjadi pengulangan pertanyaan yang sama
dan tidak terjadi pengajuan pertanyaan diluar variabel yang telah ditentukan.
Pengaplikasian pendekatan kualitatif adalah dengan melakukan Indepth interview.
1.6.2
Tipe
Penelitian
Dalam
penelitian kali ini tipe penilitian yang digunakan adalah tipe penelitian
diskriptif karena dari penelitian ini diharapkan mampu mendiskripsikan atau
memberikan gambaran tentang realitas realitas yang ada dan terjadi dalam
masyarakat.
Kemudian
data dianalisis dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban (coding) dan diselesaikan dengan cara memberikan skor pada
seluruh jawaban disetiap variabel, untuk didistribusikan melalui tabel
frekuensi yang digunakan untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Hasil
pengolahan data tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan tentang
identifikasi tentang tipe-tipe dan pola kehidupan masyarakat desa yang ada.
1.6.3
Operasional
Konsep
Empat
buah teori sosial yang peneliti gunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi
tipe-tipe masyarakat yang ada dengan melalui beberapa variabel dan indikator,
yaitu:
a. Identitas
Responden
Adalah informasi pribadi dari responden yang dapat
dianalisis dengan indikator sebagai berikut :
Nama Responden, alamat, umur, jenis
kelamin, status perkawinan, jumlah anak, pendidikan terakhir, keterampilan,
pekerjaan dan tentang anggota keluarga responden.
b. Status
Sosial Ekonomi
Indikator yang digunakan untuk
menganalisis status sosial ekonomi adalah sebagai berikut :
Kepemilikan rumah, luas bangunan rumah,
bahan bangunan rumah, kepemilikan lahan, pendapatan, pengeluaran, tabungan,
kepemilikan barang.
c. Solidaritas
Sosial
Merupakaan kegiatan sosial yang
dilakukan oleh responden, dapat dianalisis dengan indikator:
Kerja bakti, menjenguk, melayat,
memberi pinjaman hutang, memberi sumbangan (buwuh) ke hajatan, bentuk sumbangan
(buwuh) serta alasannya kepada saudara, tetangga dan teman.
d. Pelaksanaan
Tradisi dan Kebudayaan
Dapat
dianalisis dengan menggunakan indikator :
Intensitas
dan alasan melakukan tradisi, pendapat responden tentang: hasil panen, bencana
alam, kematian, sakit, kondisi anak, kecelakaan dan permasalahan rumah tangga
serta kepemilikan benda-benda yang mempunyai nilai magis.
e. Bentuk
Kontrol Sosial
Merupakan nilai norma dan hukum
yang diberlakukan di dapat dianalisis dengan indikator sebagai berikut:
Bentuk-bentuk pelanggaran, bentuk
sanksi dan yang memutuskan pemberian sanksi.
f. Kepemimpinan
Merupakan
gambaran bagaimana bentuk kepemimpinan di lingkungan masyarakat yang dapat
dianalisis dengan indikator :
Adanya pemilihan:
kepala desa, kepala dusun, RW, RT serta alasan responden memilih. Penentu
keputusan dalam masyarakat desa.
g. Respon
Terhadap Perubahan
Merupakan
gambaran reaksi masyarakat terhadap masuknya ide-ide baru ke dalam
lingkungannya yang dianalisis dengan indikator:
Tempat
responden berobat dan melahirkan,keikut
sertaan dalam probram KB dan pemberian imunisasi, kepemilikan alat-alat rumah
tangga, pemanfaatan media komunikasi dan pengetahuan responden terhadap berita
dan asal perolehan informasi mengenai berita tersebut.
h. Tingkat
Mobilitas Sosial
Dalam menganalisis mobilitas diperoleh
indikator sebagai berikut :
Perpindahan
jenis pekerjaan, keikutsertaan serta jabatan responden pada sebuah organisasi,
intensitas responden berpergian
i.
Orientasi Masa Depan
Menggunakan indikator :
Cara
mencapai kesuksesan, respon terhadap kegagalan, dan usaha mengatisipasi
kegagalan.
1.6.4
Lokasi
dan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan
penelitian ini diadakan oleh mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Sosiologi yang diselenggarakan pada :
Hari :
Kamis - Minggu
Tanggal :
24 - 27
Lokasi :
Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang
1.6.5
Metode
Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, secara purposive
lokasi diambil 3 dusun yang ada di Desa Sumberjo dengan populasi keluarga
958. Peneliti
akan mengambil sampel sebanyak 100 responden, dengan teknik Systematic Random
Sampling. Populasi dalam
kuliah lapangan ini adalah keluarga yang ada di masing–masing desa. Populasi yang
dimaksud diperoleh melalui daftar
rekapitulasi kartu keluarga.
1.6.6
Teknik
Pengumpulan Data
a. Data
Primer
Data primer ini peneliti peroleh melalui
cara:
Ø Wawancara
Yaitu melakukan wawancara dengan
cara menggunakaan kuesioner, dimana kuesioner tersebut berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang sebagian besar merupakan pertanyaan tertutup, dan
pertanyaan-pertanyaan tersebut sebelumnya telah disusun sehingga pengajuan
pertanyaan bisa dilaksanakan secara terstruktur. Responden yang diwawancarai
sebelumnya telah di tentukan sehingga memudahkan dalam pelaksanaan wawancara.
Ø Wawancara
Mendalam (Indepth Interview)
Selain tugas laporan penelitian yang
harus diselesaikan oleh seluruh anggota kelompok, masing-masing individu juga
mendapatkan tugas berupa wawancara secara mendalam (Indepth Interview).
Wawancara mendalam tidak jauh beda
dengan wawancara sebelumnya, yang menjadi pembedanya adalah dalam Indepth Interview peneliti dituntut
untuk melakukan wawancara secara lebih detail, meliputi riwayat kehidupan,
riwayat pekerjaan, serta riwayat organisasi yang pernah mereka ikuti,
pengalaman–pengalaman yang pernah mereka rasakan.
Responden yang dipilih untuk
diwawancarai secara mendalam adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Desa
Sumberjo, misalnya tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh remaja, tokoh
pendidikan, dan lainnya. Sedangkan untuk kategori profesi, meliputi, pedagang
kaya, bidan, petani kaya, dan lainnya.
Hasil dari wawancara mendalam diolah
dengan cara memaparkan secara deskriptif atau naratif. Hasil dari wawancara
mendalam atau indepth interview biasa
disebut life story.
b. Data
Sekunder
Data
sekunder ini peneliti dapatkan dari data yang telah didapatkan sebelum kegiatan
penelitian berlangsung. Data sekunder yang peneliti dapatkan tersebut berupa
monografi desa, daftar rekapitulasi data kependudukan, dan juga data mengenai
penduduk setempat.
c. Observasi
Lapangan
Observasi
lapangan ini peneliti lakukan terhadap kondisi lingkungan di desa,
aktivitas–aktivitas yang dilakukan warga desa dan hal–hal lain yang terjadi di
masyarakat untuk mendapatkan informasi secara visual. Dimulai dari survei untuk
mencari data tentang penduduk dan monografi desa. Observasi juga dilakukan pada
saat melakukan kegiatan wawancara. Survei terakhir yang dilakukan peneliti
adalah keliling desa untuk meninjau langsung batas–batas Desa Sumberjo dengan
desa yang lain.
d. Dokumentasi
Dilakukan untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan desa secara fisik
ataupun keadaan sosial yang ada dengan menggunakan kamera digital dan
telepon genggam. Digunakan pula untuk memberikan gambaran tentang kondisi fisik
serta gambaran kegiatan masyarakat sehari-hari.
1.6.7
Teknik
Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan
intepretasi data dilakukan memalui dua tahap yaitu dari wawancara menggunakan
kuesioner, dan mendapatkan data yang lebih mengarah pada data-data kuantitatif.
Yang kedua melalui data dari tabel frekuensi untuk mengetahui penyebaran data
yang kemudian diklasifikasikan. Yang kemudian
diklasifikasikan menurut intepretasi teoritik.
Teknik
analisis data dikembangkan dari data-data yang diperoleh selama penelitian,
baik itu berupa data primer ataupun data
sekunder. Dengan cara menyederhanakan data
tersebut, sehingga data tersebut dapat diinterpretasikan dan
dipertanggungjawabkan. Penyederhanaan data dapat dilakukan dengan table frekuensi
yang berfungsi:
1. Mengecek
apakah terdapat konsistensi antara jawaban responden atas pertanyaan dengan
jawaban atas pertanyaan lain;
2. Analisis
suatu variabel yang meliputi deskripsi arti dari suatu variabel;
3. Mempelajari
kecenderungan persebaran data dari suatu variabe; dan
4. Interpretasi teoritik dengan menggunakan 4 teori
dari 4 tokoh Sosiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar