Pelajaran penting yang dapat dipetik oleh PSSI
sebagai induk sepak bola Indonesia dari hasil 0-1 yang mampu dibawa pulang
ketika berhadapan melawan tim Irak adalah kita gagal meraih kemenangan
berapapun hasil pertandingannya. PSSI harus belajar dari kekalahan dan
kekalahan yang menimpa tim nasional negeri ini, kalah dengan skor kecil pun
menyebabkan langkah timnas menuju Piala Asia di Australia pada tahun 2015 kian menipis.
Pengurus PSSI dan badan sepak bola lainnya di Indonesia harus sadar dan
berbenah diri untuk tidak hanya bertikai memperubutkan kepentingan pribadi
masing-masing dengan mengorbankan masa depan sepak bola Indonesia.
Para tokoh
sepak bola yang ada di Indonesia harus bersatu, mereka harus mau merenungi
kesalahan mereka selama ini dengan mengedepankan perdebatan merebut kursi
pimpinan PSSI. Bahkan, dualisme kepemimpinan karena adanya dua induk sepak bola
Indonesia telah membuktikan bahwa sepak bola Indonesia sudah diambang
kehancuran.
Merujuk pada
hasil yang diperoleh Irfan Bachdim cs memang layak diapresiasikan, secara
pribadi saya salut dengan daya juang para pemain timnas Indonesia yang mampu
membuat barisan depan timnas Irak frustasi dan mereka hanya bisa mencetak satu
gol semata wayang lewat kapten mereka Younis Mahmoud pada menit ke-66. Hasil
tersebut membuat Irak sukses meraih poin penuh pada laga awal mereka di babak
kualifikasi Piala Asia 2015.
Harapannya
tentu saja ketika Arab Saudi bulan Maret mendatang akan bertandang ke Jakarta
serta lawan-lawan selanjutnya dapat ditaklukkan!!! Mari sama-sama kita doakan
untuk kemajuan sepak bola Indonesia tercinta ini.
Salam olahraga...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar