Kasus LHI yang korupsi
sapi itu menarik dianalisis menggunakan perspektif integritas. Sebagaimana
teori yang membangunnya, integritas itu diisi oleh beragam komponen, salah satunya
adalah konsisten atau istiqamah.
Beberapa hari ini, media
massa dihebohkan oleh tertangkapnya seseorang yang diduga menjadi penyuap
seorang Presiden. Bukan Presiden SBY, tetapi Presiden PKS. Mengapa
menjadi demikian heboh? Ada banyak penjelasan tetapi yang paling umum karena
PKS mengusung partai yang bersih dan peduli.
Bersih artinya tidak [pernah] korupsi, dan peduli atau sangat care
pada masalah-masalah orang lain. Mungkin sistem dalam kelembagaan partai sudah
cukup bagus. Setidaknya secara kasat mata, koruptor di tubuh PKS tidak sebanyak
di partai lainnya. Tetapi, prestasi itu semuanya hancur dalam satu hari.
Mengapa? Karena yang tersangka langsung Presidennya!
Seperti disinggung di
atas, presiden PKS telah menghancurkan sikap intergritas lembaga ini. Dengan
tidak amanah dan konsisten itu, maka bukan hanya sistem kelembagaannya yang
diragukan, tetapi juga kader-kader yang selama ini mendinamisasi parpol ini.
Dengan
demikian, integritas itu ternyata tetap kembali kepada pribadi-pribadi. Sebab
sebaik apapun sistemnya, jika orang-orang yang ada di dalamnya tidak memiliki
integritas, maka lembaga itu bisa hancur dari dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar