Berdasarkan nama-nama yang muncul pada tahuh
2014, yang akan terjadi adalah pemaksaan atau orang tak layak menjadi presiden
Republik Indonesia terpaksa menjadi presiden RI. Kondisi ini sama dengan SBY
yang menjadi presiden karena tidak ada pilihan. Istilah tepatnya terburuk dari
yang buruk, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden karena terpaksa.
Nah, pada tahun 2014 nanti, yang akan terjadi adalah skenario buruk dan sangat
buruk namun mungkin lebih baik dari keadaan buruk pemerintahan abal-abal SBY
ini. Akan ada enam kemungkinan calon presiden.
Pertama, tahun
2014 calon yang muncul Ical bisa dibilang tak layak menjadi presiden karena
belepotan dengan kasus perpajakan dan Lumpur Lapindo. Jika Ical menjadi
presiden RI maka kondisi Indonesia akan semakin liberal dan amburadul
dibandingkan dengan sekarang. Dalam kelompok ini akan muncul pula Suryo Paloh
jika NasDem menang. Namun hasilnya akan sama karena Suryo Paloh adalah Golkar.
Kedua, lalu
kemungkinan Megawati atau orang dekat Megawati yakni Maharani. Maharani belum
mampu menunjukkan apa-apa selain mendompleng keluarga. Jelas kondisinya akan
mirip jika Megawati maju dan menjadi presiden. Juga masuk kelompok ini keluarga
SBY, entah Ani Yudhoyono atau Pramono Edhie Wibowo.
Ketiga, Hatta
Rajasa, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta adalah kelompok orang-orang yang akan
membawa Indonesia ke jurang segregasi agama dan kepercayaan, kecuali Hatta
Rajasa yang cenderung nasionalis.
Keempat, para
idealis dan orang waras dan normal. Jokowi, Anies Baswedan, Dahlan Iskan,
Komaruddin Hidayat, Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Mereka adalah manusia normal dan
waras di tengah partai-partai korup yang tak akan mencalonkan mereka. Jadi
mereka tak akan menjadi calon.
Kelima, tokoh
harapan di tengah keterpurukan. Prabowo dari Gerindra dan Wiranto dari Hanura
yang tampak serius ingin membenahi Indonesia dengan cara yang ksatria dan
nasionalis. Partai-partai koruptor dan rakyat yang kurang waras tak akan
mendukung baik Prabowo maupun Wiranto. Mereka adalah ancaman bagi
keberlangsungan korupsi partai-partai korup seperti PKS, Demokrat dan
kawan-kawan.
Keenam, para pemimpi seperti Rhoma Irama dan
Farhat Abbas. Mereka ini hanya menjadi penggembira daripada menganggur tidak
ada kerjaan ada hiburan untuk menjadi bahan parodi dan tertawaan serta candaan
di dunia maya. Mari kita buktikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar