Dibalik kesuksesan dan kehebatan seorang pria
ada wanita hebat dibelakangnya. Kalimat bijak ini sudah teruji tuahnya
melintasi beberapa generasi, sejak jaman Romawi sampai jaman biskuat Roma,
sehingga kalimat tersebut diyakini kebenarannya dan dijadikan pegangan
pria-pria sejati untuk memilih istri yang tepat (tentu ada beberapa pilihan),
agar wanita hebat tersebut bisa membuat pria tersebut ikutan hebat dan sukses berat.
Di belakang
Soekarno ada ibu Fatmawati, Di belakang Soeharto ada ibu Tien, di belakang
Habibie ada ibu Ainun, di belakang SBY ada ibu Ani, di belakang Taufik Kiemas
ada ibu Megawati (hehehe yang terakhir wanitanya benar-benar hebat, bisa lebih
sukses dari prianya), dan dibelakang Pakde Kartono ada Bude Kartini yang
menjadi pahlawan bagi kaum wanita di Indonesia dengan ajarannya tentang
emansipasi wanita, setelah sebelumnya wanita hanya dipandang sebelah mata dan
selalu berada dibawah ketiak pria.
Namun, ada kalanya setelah menjadi hebat,
beberapa pria lupa bahwa kehebatannya adalah berkat wanita hebat yang
bersama-sama dengannya sejak sebelum hebat. Pria menjadi lupa diri, lupa kacang
pada kulitnya. Pria tersebut menceburkan dirinya dalam kubangan lumpur
penghisap yang apabila tercebur ke dalamnya susah keluar dan terbebas dari
hisapannya. Wanita hebat tak boleh menghentikan kehebatannya, segera tolong
pasangan yang sedang khilaf dan terjatuh dalam kubangan lumpur penghisap
tersebut. Khilaf adalah hal yang manusiawi, dan wanita akan bertambah
kehebatannya apabila mampu membuat pria dari bukan siapa-siapa menjadi
siapa-siapa, jatuh terpuruk dan bangkit kembali menjadi siapa-siapa kembali.
Salut dan hormat berjuta-juta banyaknya saya sampaikan kepada wanita hebat yang
berada di belakang pria hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar