Sejak SD hingga perguruan tinggi, ia selalu
juara. Mahasiswa Teladan dan lulusan terbaik Sarjana Ilmu Politik Universitas
Airlangga tahun 1992 ini, juga dikenal aktif berorganisasi sejak SMP. Saat
sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kunir, Blitar ia tercatat sebagai
Sekretaris OSIS. Lalu menjadi Pengurus OSIS SMA Negeri Srengat, Blitar. Dari
OSIS Anas semakin melangkah lebih jauh, memimpin organisasi kemahasiswaan berskala
nasional: Sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI ) periode
1997-1999. (sumber Google)
Ya,siapa yg
tak kenal dengan sosok Anas, Politikus Muda yg Cerdas, Santun, dan
berpenampilan lembut dan Kalem ini. Berbekal kecerdasan dan pengalaman yg kuat
dalam berorganisasi Anas terus berpetualang dalam Politik, hingga ia terdampar
menjadi anggota KPU Periode 2001-2005, karirnya terus meroket hingga ia bisa
menduduki Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2010-2015. Dengan menyingkirkan
pesaing utamanya yg tidak kalah sosoknya dgn Anas, yaitu Andi Malarangeng
(Mantan Menpora) yg didukung dari Istana Cikeas dan Marzuki Ali (Ketua DPR RI
Periode 2009-2014).
Ditengah-tengah
perjalanan Politiknya yg semakin menanjak, Anas terjebak kedalam lingakaran dan
pergaulan orang-orang yg suka memanipulasi uang negara. Sampai si Bendahara
Nakal Demokrat M.Nazarudin (Mantan) ketangkap dan dijemput pulang ke Tanah Air
dari pelariannya, karena terlalu aktif dalam kegiatan Korupsi-mengKorupsi. Dari
aroma nafas Nazarudin lah keluar nyanyian-nyanyian tak merdu tentang Anas,
ditambah media-media menggiring Anas ke masyarakat dengan bekal dari nyanyian
Nazarudin pula, sehingga perlahan tapi pasti tingkat Elektabilitas Demokrat
semakin terjerembab kedasar jurang.
Ini menbuat
Tuan Presiden SBY sebagai Pendiri Partai Demokrat menjadi tidak nyaman dan
tidak senang akibat partainya semakin terpuruk, ditambah waktu itu jagoannya,
Andi Malarangeng kalah dalam Perebutan Kursi Ketua Umum Partai Demokrat, maka
semakin menambah kekecewaan Tuan Presiden terhadap Anas. Oleh karena itu
dimulailah strategi untuk menggoyang Anas, Dimana SBY menggunakan strategi main
catur, Lalu dipakailah “PION” yg bernama “si Poltak Raja Minyak” Mr. Ruhut
Sitompul Pengacara ngetop itu dan yg gonggongannya selalu tidak sedap
ditelinga.
Bukan Anas
namanya, sekelas Ruhut saja malah bisa balik dilengserkan, padahal junjungannya
Tuan Presiden lho! Lalu dgn segala upaya SBY membuat straregi lagi dengan
mengintervensi KPK, itupun KPK masih belum kuat untuk menjerat Anas, dikarenakan
masih kekurangan alat bukti. Saat Presiden SBY di Mekah, tersebutlah keluar 8
butir Solusi untuk menyelamatkan Partai Demokrat, yg mana salah satu isi butir
“Mem Bonsai” Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, yaitu butir ke 7 yg
bunyinya: “Sementara langkah penyelamatan diambil Ketua Majelis Tinggi, Ketua
Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diberi kesempatan untuk memfokuskan diri
menghadapi masalah dugaan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi.Partai Demokrat
siap memberi bantuan hukum kepada Anas”.
Kalo mau jujur bukan Anas saja yg membuat Partai
Demokrat terpuruk, mulai dari Tuan Presiden SBY sendiri dgn gaya
kepemimpinannya, trus sampai kader-kadernya yg terlibat Korupsi juga ikut ambil
bagian dalam keterpurukan Partai. Dan akankah isi butir ke 7 ini menjadi sinyal
SBY ke KPK untuk meningkatkan status Anas menjadi tersangka kasus Hambalang dan
segera menjadi penghuni “Hotel Prodeo”?. dan apakah sikap Anas akan sepeti
biasanya, tetap santun dalam menyikapi keputusan Majelis Tinggi tsb diatas? Atau Anas mempunyai strategi jitu untuk
melawan..hanya Anas yg tau..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar