Rabu, 08 Januari 2014

Hakekat Politik dalam Pendekatan Sosiologi

Fenomena politik atau kekuasaan mengandung dimensi-dimensi “antagonisme (konflik) dan integrasi” terjadi diberbagai bentuk komunistas manusia (bangsa, profesi, masyarakat internasional, serikat buruh, elite, kota dan desa dan entah apalagi). Studi Politik adalah studi tentang fenomena kekuasaan dari setiap kelompok manusia, bukan hanya di dalam negara saja (nation-state).  ”Kekuasaan” dalam arti hubungan yang mengandung otoritas sangat mempengaruhi dalam kehidupan politik.  Ada dua corak pengaruh yang ditimbulkan oleh keuasaan : Pertama, bilamana orang memandang politik pada dasarnya sebagai “arena pertarungan” atau “medan pertempuran”, dalam hal ini kekuasaan memungkinkan untuk merebut dan mengontrolnya untuk berkuasa itu untuk tujuan yang sama. Kekuasaan memainkan peran sebagai “biang konflik” dan “alat untuk menindas”, disebut sebagai aspek “antagonisme”. Kedua, bila memandang bahwa “politik adalah upaya menegakkan ketertiban dan keadilan, pelindung kepentingan dan kesejahteraan umum melawan tekanan dan tuntutan, “politik atau kekuasaan memainkan peran integratif, memihak dan melindungi kepentingan bersama vis a vis kepentingan golongan atau kelompok.  Kedua dimensi ini muncul sebagai “kembar siam” atau “dua sisi mata uang yang sama”, ibarat Dewa Yanus ”bermuka dua” atau ambivalensi. Dalam bahasa keseharian mengatakan “ya tapi tidak” dan mengatakan “tidak tapi ya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar