Akhir-akhir ini muncul beberapa berita
berita kurang menyenangkan tentang Ahmad Heryawan (Aher) dan Jokowi. Terutama
oleh media-media yang dikenal sebagai milik kelompok partai tertentu. Melihat
kenyataan yang ada, saya berpendapat, bahwa Aher dan Jokowi ternyata memang
harus diturunkan!!!
Berikut beberapa alasan mengapa saya berpendapat seperti itu,
1.
Aher dan Jokowi pemimpin yang merakyat.
Kita tahu mereka adalah sedikit dari pemimpin kita yang mau sering turun ke
lapangan. Bahkan Aher sudah dikenal blusukan sejak masih
menjadi anggota DPRD Jakarta, salah satunya saat Tsunami di Aceh, begitupun
Jokowi yang turun langsung saat menjadi walikota Solo. Aher dan Jokowi juga
terbuka menerima masukan dari warga Jabar dan Jakarta lewat akun twitternya.
2.
Aher dan Jokowi peduli pendidikan
8000 kelas baru yang dibangun Aher dan kartu pintar yang dikeluarkan oleh
Jokowi menjadi aksi nyata mereka dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang
pendidikan. Ada juga beasiswa pemda Jabar yang diberikan kepada ribuan mahasiswa
tidak mampu di Jabar, suatu program bagus yang tidak dilakukan gubernur
sebelumnya.
3.
Aher dan Jokowi peduli kesehatan
Penurunan angka kematian Ibu dan bayi di Jabar serta munculnya kartu sehat
di Jakarta adalah hasil karya nyata Aher dan Jokowi di bidang kesehatan. Mereka
juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan seperti imunisasi dan sebagainya.
4.
Aher dan Jokowi giat membangun infrastruktur
Perbaikan jalan provinsi, pembangunan lingkar nagrek, pembangunan tol
sumedang dll adalah karya nyata Aher yang sangat membantu kemajuan Jabar.
Rencana pelanjutan proyek MRT dan pembangunan penampungan air, meskipun belum
terlaksana, juga karya nyata jokowi untuk mengatasi kemacetan dan banjir
di Jakarta.
Sebenarnya masih banyak keberhasilan
mereka yang lain, terlalu panjang bila ditulis satu-satu. Nah aneh bukan? Jika
sebegitu banyak data-data dan fakta keberhasilan Aher dan Jokowi, mengapa
mereka harus diturunkan?
Ya, maksud saya adalah diturunkan jumlah
fitnah kepada mereka berdua. Jika anda aktif di media sosial dan sering
menonton berita, miris melihat fitnah yang terjadi. Media saat ini memang
dikuasai kelompok-kelompok tertentu, maka untuk mengimbanginya, biarlah rakyat
yang bicara. Begitupun di media-media sosial, khususnya simpatisan atau tim
sukses calon lain selalu men-demarketisasi mereka dengan fitnah-fitnah yang
keji menurut saya. Padahal fakta yang ada mereka adalah pemimpin yang
berprestasi, mereka pemimpin yang melaksanakan amanah rakyat dengan baik. Jadi
tolong untuk tim sukses calon lain maupun media-media yang dikuasai kelompok
tertentu objektif menyampaikan informasi berdasarkan fakta, tidak perlu ada
demarketisasi. Turunkan! bahkan hilangkan fitnah dan black campaigndalam
demokrasi kita agar demokrasi kita damai dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar