Selasa, 29 Januari 2013

Turunkan Aher dan Jokowi!


Akhir-akhir ini muncul beberapa berita berita kurang menyenangkan tentang Ahmad Heryawan (Aher) dan Jokowi. Terutama oleh media-media yang dikenal sebagai milik kelompok partai tertentu. Melihat kenyataan yang ada, saya berpendapat, bahwa Aher dan Jokowi ternyata memang harus diturunkan!!!
Berikut beberapa alasan mengapa saya berpendapat seperti itu,
1.    Aher dan Jokowi pemimpin yang merakyat.
Kita tahu mereka adalah sedikit dari pemimpin kita yang mau sering turun ke lapangan. Bahkan Aher sudah dikenal blusukan sejak masih menjadi anggota DPRD Jakarta, salah satunya saat Tsunami di Aceh, begitupun Jokowi yang turun langsung saat menjadi walikota Solo. Aher dan Jokowi juga terbuka menerima masukan dari warga Jabar dan Jakarta lewat akun twitternya.
2.    Aher dan Jokowi peduli pendidikan
8000 kelas baru yang dibangun Aher dan kartu pintar yang dikeluarkan oleh Jokowi menjadi aksi nyata mereka dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang pendidikan. Ada juga beasiswa pemda Jabar yang diberikan kepada ribuan mahasiswa tidak mampu di Jabar, suatu program bagus yang tidak dilakukan gubernur sebelumnya.
3.    Aher dan Jokowi peduli kesehatan
Penurunan angka kematian Ibu dan bayi di Jabar serta munculnya kartu sehat di Jakarta adalah hasil karya nyata Aher dan Jokowi di bidang kesehatan. Mereka juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan seperti imunisasi dan sebagainya.
4.    Aher dan Jokowi giat membangun infrastruktur
Perbaikan jalan provinsi, pembangunan lingkar nagrek, pembangunan tol sumedang dll adalah karya nyata Aher yang sangat membantu kemajuan Jabar. Rencana pelanjutan proyek MRT dan pembangunan penampungan air, meskipun belum terlaksana, juga karya nyata jokowi untuk mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta.
Sebenarnya masih banyak keberhasilan mereka yang lain, terlalu panjang bila ditulis satu-satu. Nah aneh bukan? Jika sebegitu banyak data-data dan fakta keberhasilan Aher dan Jokowi, mengapa mereka harus diturunkan?
Ya, maksud saya adalah diturunkan jumlah fitnah kepada mereka berdua. Jika anda aktif di media sosial dan sering menonton berita, miris melihat fitnah yang terjadi. Media saat ini memang dikuasai kelompok-kelompok tertentu, maka untuk mengimbanginya, biarlah rakyat yang bicara. Begitupun di media-media sosial, khususnya simpatisan atau tim sukses calon lain selalu men-demarketisasi mereka dengan fitnah-fitnah yang keji menurut saya. Padahal fakta yang ada mereka adalah pemimpin yang berprestasi, mereka pemimpin yang melaksanakan amanah rakyat dengan baik. Jadi tolong untuk tim sukses calon lain maupun media-media yang dikuasai kelompok tertentu objektif menyampaikan informasi berdasarkan fakta, tidak perlu ada demarketisasi. Turunkan! bahkan hilangkan fitnah dan black campaigndalam demokrasi kita agar demokrasi kita damai dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar