Rasanya aneh kalo ada orang yang tidak
pernah nonton Hitam Putih di salah satu tivi swasta ternama. Dilihat
sekilas, Hitam Putih adalah sebuah talkshow seperti Kick Andy dan Just
Alvin. Layaknya sebuah talkshow, ada bintang tamu yang “dikuras ceritanya yang
hitam maupun putih” oleh si presenter. Yang unik presenter Hitam Putih adalah
seorang Master Mentalist top, Deddy Corbuzier. Dengan kemampuannya sebagai
seorang Mentalist, Deddy menggiring tamunya bercerita panjang lebar, sampai
sering ada kata tertentu kena sensor. Sebagai orang awam sempat terpikir, kok
tidak ada satupun tersangka koruptor yang diundang ke acara itu. Beberapa
pertanyaan timbul di benak saya : apa memang mereka tidak diundang karena alasan
tertentu? atau para koruptor itu menolak hadir karena takut semua rahasia
dapurnya terkuak setelah ngobrol tanpa sadar dengan si Deddy? Seandainya Deddy Corbuzier bisa
dihadirkan dalam persidangan koruptor sekedar untuk “membuka mulut” tersangka,
rasanya semua masalah korupsi bisa jelas terungkap. Sayangnya ini
hanya sebuah mimpi dari seorang rakyat jelata yang menginginkan keadilan
terkuak di muka bumi Pertiwi.
Saya kasih jempol tayangan beberapa malam
lalu yang menampilkan pengacara kondang FA, suami penyanyi pop melankolis Nia
Daniaty. Kesan saya selama ini, FA itu sangat arogan. Sifat arogan dan
dominannya saya lihat saat memaki Rumor dengan sebutan “banci kaleng” berulang-ulang
dalam sebuah tayangan infotainment. Kalo FA mau marah sama seseorang, ya
sah-sah saja. Tapi kemarahan yang diumbar dan disiarkan oleh infotainment
sampai ke pelosok Indonesia jelas sangat memalukan dan mencemarkan nama baik
orang yang dihujat. Kan kasihan orang dihujat di media massa. Saya
jadi memberikan penilaian minus terhadap pribadi FA dan tindakannya tersebut. FA
juga berkicau mirip cucakrowo dalam Twitter sehingga menyinggung
perasaan etnis tertentu. Bagi saya pribadi, ini bukan perilaku yang baik dan
teladan untuk Capres Indonesia di masa depan.
Yang menarik saat Hitam Putih yang bintang
tamunya FA, ternyata si FA ini ciut juga nyalinya ditanya-tanyain sama Deddy
Corbuzier. Ekspresi dan tingkah arogannya bagaikan kucing disiram air saat harus
menjawab beberapa pertanyaan secara cepat. Terlihat jelas di layar kaca
bagaimana ekspresi seorang FA. Untuk menghilangkan rasa salting tersebut,
sampai menjawab Jokowi Gubernur Banjir Indonesia. Kok begitu jawabnya tentang
Jokowi?apa tidak cukup selama ini Jokowi malang melintang membereskan Jakarta?
OMG…itulah kualitas seorang FA.
Kalau mau lihat bagaiman
tabiat sebenarnya dari seorang bintang tamu, nontonlah Hitam Putih. Acara ini
benar-benar sip dan saya banyak belajar membaca karakter bermacam manusia
didalamnya. Mulutmu harimaumu, itulah yang terjadi disana. Anda salah jawab
sama artinya anda menggiring diri anda sendiri dalam suatu labirin yang tidak
ketahuan dimana pintu keluarnya. Bravo buat Deddy Corbuzier dan Hitam Putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar