Pemilu presiden baru satu tahun lagi,
tetapi para calon sudah pada tebar pesona. Sebenarnya bukan calon, tetapi bakal
calon. Tetapi, ada yang sudah pede memampang jelas “Presiden RI”
dibalihonya. Barangkali karena obsesinya yang tinggi untuk menjadi presiden
hingga memasang baliho besar di jalan protokol yang bertuliskan “Presiden RI”.
Sungguh aneh tetapi nyata.
Di awali dengan bang haji Roma Irama yang
memampang baliho besar di jalan yang bertuliskan Presiden RI. Tetapi akhirnya
diturunkan juga oleh Jokowi yang menurutnya merusak kebersihan jalan. Kabar
pencalonan bang haji Roma Irama sempat menarik perhatian publik. Bahkan menjadi
ledakan opini di berbagai media. Ada yang mengeledek, tetapi ada juga yang
menjadikan ini sebagai bahan lucuan. Namun, bang haji menanggapinya dengan
biasa. Dan bahkan tambah pede dengan pemberitaan di media.
Alasan bang haji pun maju jadi presiden
katanya panggilan umat. Melihat keadaan umat sekarang, membuat tergugah hati
bang haji untuk maju jadi presiden. Beliau juga mengatakan kalau dorongan untuk
maju presiden tidak kali ini saja. Sudah sejak dari dulu bang haji selalu
didorong untuk maju, tetapi pada waktu itu beliau belum bersedia. Maklum, waktu
itu memang masa puncak karier bang haji. Lagu-lagunya bersama soneta terdengar
seantero nusantara. Seiring berjalannya waktu, lagu-lagu tersebut mulai meredup
dengan kehadiran band-band muda. Karier bang haji pun ikut surut seiring waktu.
Sekarang lagu-lagu tersebut hanya berdendang di acara-acara komedi. Ya, sebagai
bahan lelucon saja.
Walaupun demikian, nama bang haji Rhoma
Irama tetap dikenal masyarakat. Bahkan gaya-gaya bicara dan berpakaian beliau
banyak ditiru oleh para komedian sebagai hiburan, seperti sule. Kata “terlalu”
dari bang haji juga masih terkenal. Barangkali bang haji masih merasa kalau
dirinya masih dikenal dan disukai oleh masyarakat. Sehingga beliau dengan
percaya diri maju ke Pilpres 2014. Apalagi dikabarkan kalau bang haji didukung
oleh Partai PKB. Para ulama pun katanya mendukung pencalonan bang haji.
Akhirnya bang haji turun langsung di
masyarakat untuk mengetahui kepopuleran dirinya. Di coba mengcroscek ulang di
PKB, apa benar partai di bawah komando Muhaimin Iskandar mendukung
pencalonannya. Oh ternyata,Muhaimin masih pikir-pikir. Tidak ada jawaban pasti,
tetapi yang jelas Muhaimin menyambut baik pencalonan bang haji Rhoma Irama.
Tidak berhenti di situ, bang haji pun turun bertemu dengan para ulama NU.
Berharap para ulama merestui pencalonannya. Tetapi sayang seribu sayang, restu
itu tidak didapatnya. Para ulama menilai bang haji tidak memenuhi kriteria
menjadi presiden. Harapan bang haji pun sedikit pupus. Tetapi, beliau akan
tetap maju jika ada partai yang mau menampungnya. Entah siapa partai itu? Wallahualam
Tidak hanya bang haji ternyata yang
berambisi jadi presiden. Pengacara kondang, Farhat Abbas tidak mau kalah dengan
bang haji. Bang haji pasang baliho, Farhat pun ikut pasang. Tidak
tanggung-tanggung kalimat “Presiden RI” ikut menempel dibaliho tersebut. Entah
periode kapan, tetapi yang jelas presiden RI. Sangat optimis dan percaya diri
Farhat Abbas memasang Balihonya yang besar di pinggir jalan.
Padahal sebelumnya, Farhat sempat membuat
ulah. Ia berkicau di twitter menyinggung kinerja wakil gubernur DKI Jakarta,
Ahok. Kicauannya memang tidak membuat Ahok menegang, tetapi pendukung Ahok yang
marah gelisah kepanasan. Betapa tidak, dikicauannya itu Ia seolah menghina etnis
Cina. Tokoh etnis Cina pun tidak tinggal diam, Farhat Abbas kemudian dilaporkan
ke Polda Metro Jaya. Akhirnya, Farhat harus berhadapan dengan pihak kepolisian.
Dibalik ulah tersebut, sesungguhnya
tersirat pesan akan kebencian pendukung Ahok kepada Farhat Abbas. Namun Farhat
tetap yakin dan pede maju ke Pilpres tahun 2014. Seolah
menunjukkan keseriusannya, Farhat pun memasang baliho yang terpampang jelas
“Presiden RI” tanpa embel-embel “calon” dan Visinya adalah “Majukan Seni Budaya
Bangsa”.
Dua tokoh ini yakni, Rhoma Irama dan
Farhat Abbas benar-benar yakin akan keterpilihannya. Di tengah keraguan
tokoh-tokoh nasional lain yang juga ingin maju dalam Pilpres tahun 2014, Rhoma
Irama dan Farhat Abbas telah berlari meninggalkan jauh tokoh lainnya. Entah apa
maksudnya dan apa yang akan terjadi? Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar