ISL sudah bergulir di 5
Januari 2013, disiarkan oleh grup VIVA, sementara Maret nanti IPL
kabarnya akan disiarkan oleh media luar NC (Newscorp) secara lebih luas. Apa
artinya itu? Akan ada lebih banyak alternatif tontonan.
Jujur
saja jadi penasaran melihat Persebaya Surabaya main dengan kesebelasan IPL
secara penuh (kalau boleh sih jangan ada pertandingan ‘walk out’ karena kurang
ongkos). Dan kalau situasi membaik, mudah-mudahan kedua kompetisi dapat
disatukan langsung dengan mengadu dua juaranya sekaligus atau 4 besarnya dalam
satu turnamen, sehingga Januari 2014 hanya ada satu kompetisi.
Apakah
IPL-lovers menonton ISL jadi berdosa?
Belum ada fatwahnya, sebaliknya juga kalau ISL-lovers menonton
IPL yang disiarkan stasiun TV kabel di Amerika, misalnya, kan ikutan bangga
juga dan tidak perlu merasa terpukul.
Kabarnya
NC menyanggupi biaya kompetisi IPL sampai 250-300 milyar. Untuk sebuah tontonan
ini termasuk murah, karena biaya manggung Lady Gaga yang gagal kemarin pun
sekitar 7-10 milyar untuk 1 kali nampil, sementara dari 10 ribuan lebih
penggemar Justin Bieber di Sentul tahun 2011 minimal mengeluarkan uang total 5
milyar rupiah.
Jadi,
saya mengajak semua teman-teman di kanal bola memandang ini semua semata-mata
dari kaca mata hiburan, karena unsur politis di persepakbolaan Indonesia sudah
tidak lucu lagi.
Penggiringan
opini bahwa ISL itu ‘beringin’ dan IPL itu ‘non beringin’ sepertinya tidak
sepenuhnya diterima penonton. Massa beringin gak mungkin sebanyak itu, yang
tampak di televisi hanyalah suporter yang cinta klub ‘klasik’-nya dan sudah
dari kecil mungkin memiliki baju seragam, pin, ‘jersey’ dan hafal lagu-lagu
mars klubnya.
Dan biarkan setahun ini
seleksi alam berbicara, apakah ISL yang ‘kabarnya’ lesu darah akan mampu
menyelesaikan kompetisinya tanpa menyusu APBD, atau apakah IPL sanggup menarik
perhatian penonton dengan kualitas kompetisi 250-an milyarnya.
Cintailah
sepak bola dengan sederhana, cari sisi menghiburnya. Dua tahun ini yang
rumit-rumit cuekin saja, ada sekelompok orang penyuka kerumitan yang sudah
dibayar untuk pusing mengurusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar