Hasil Pilkada Jawa Barat telah diumumkan secara
resmi oleh KPU Jawa Barat. Hasilnya pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar
yang diusung oleh Partai Hanura, PBB, PKS, dan PPP memenangkan pilkada Jawa
Barat, jika tak ada sengketa lagi (pasangan Rieke-Teten dan Yance-Tatang
mengajukan gugatan ke MK), maka Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar akan dilantik pada
tanggal 13 Juni 2013. Selengkapnye perolehan suara pilkada Jabar adalah sebagai berikut : 1. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar memperoleh 6.515.313 suara
(32,39%), 2. Rieke Dyah Pitaloka-Teten
Masduki memperoleh 5.714.997 suara (28,41%), 3. Dede Yusuf-Lex Laksamana memperoleh 5.077.522 suara
(25,24%), 4. Irianto MS (Yance)
Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim memperoleh 2.448.358 suara (12,17%), 5. Dikdik Mulyana Arif Mansyur-Cecep N.S. Toyib
memperoleh 359.233 suara (1,79%).
Banyak
analisis telah dikemukakan oleh pengamat politik, pakar politik, ataupun yang
mengaku-aku pakar politik tentang kemenangan Aher-Demiz. Hampir semua pakar
mengatakan bahwa PKS tepat dan jitu memasang Deddy Mizwar sebagai "vote
getter" bagi Ahmad Heryawan, mencontoh strategi PKS pada pilkada Jawa
Barat tahun 2008 yang memasang Dede Yusuf sebagai "vote getter" bagi
Ahmad Heryawan.
Deddy Mizwar
saat ini terkenal sebagai artis yang karirnya baik dan tanpa cela atau noda,
dalam artian belum pernah melakukan perbuatan negatif apalagi pidana, seperti
konsumsi narkoba, menipu, selingkuh, kawin lagi, ataupun bertengkar dengan
rekan kerja. Sinetron besutannya "Para Pencari Tuhan" memperoleh
rating tertinggi berturut-turut selama beberapa tahun di bulan ramadhan. Hal
tersebut merupakan poin penting yang menambah nilai plus bagi pasangan
Aher-Demiz. Bandingkan dengan sosok Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) yang justru
mendapat kesan bodoh (oon) akibat perannya dalam sinetron "Bajaj
Bajuri" dan sosok Dede Yusuf yang berpindah (loncat pagar) semula dari PAN
ke Partai Demokrat, hal tersebut menunjukan dirinya tak lebih dari sekedar kutu
loncat, oportunis sejati, yang hanya mementingkan diri sendiri, dan parahnya
Dede Yusuf salah perhitungan. Saat ini partai Demokrat sedang gonjang-ganjing
kena badai dan halilintar akibat kadernya banyak yang korupsi, baik ketua umum
partai Demokrat ataupun kader-kadernya di daerah.
Ahmad Heryawan
sendiri dan elit-elit PKS mengatakan bahwa kemenangan Aher-Demiz membuktikan
bahwa masyarakat Jawa Barat masih mempercayai PKS secara umum dan Aher secara
khusus. Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar diyakini masyarakat Jawa Barat lebih
baik dibanding calon gubernur lainnya, masyarakat tidak terpengaruh oleh
korupsi yang dilakukan oleh presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq serta kemungkinan
kader PKS lainnya dalam korupsi impor daging sapi ataupun korupsi Bank Jabar
Banten.
Sebagai
penonton saya berpendapat, Aher beruntung memilih Deddy Mizwar sebagai wakil
gubernur. Padahal sebelumnya Deddy Mizwar sama sekali tak tertarik masuk ke
dunia politik, ia lebih senang menjadi seniman (bidang yang digelutinya sejak
muda). Deddy Mizwar sempat maju mundur untuk bersedia di calonkan oleh beberapa
partai politik sebagai wakil gubernur, namun akhirnya PKS berhasil meyakinkan
dirinya untuk maju sebagai calon gubernur mendampingi Ahmad Heryawan (gubernur
incumben).
Satu hal lagi
mohon maaf sebelumnya, tahun 2008 Aher menang karena sosok Dede Yusuf. Tahun
2013 Aher kembali menang dan diyakini karena sosok Deddy Mizwar. Hal ini
seharusnya menjadi perhatian khusus dari partai lain, agar mengusung artis yang
benar-benar punya nilai jual. Bukan artis yang terkesan oon atau artis kutu
loncat dan oportunis. Sosok artis yang punya fans banyak di Jawa Barat adalah
komedian Sule. Saya yakin jika Sule yang mendampingi Aher maka perolehan Aher
akan mencapai minimal 50% + 1, karena fakta tak bisa terbantahkan yakni : Sule
lebih terkenal, lebih sunda, lebih banyak fansnya di Jawa Barat di banding
Deddy Mizwar.
Terlepas dari
kemenangan pasangan Aher-Demiz, bisa teman-teman bayangkan ? Jika PKS
mencalonkan Aher sebagai gubernur dan kader PKS sendiri sebagai wakil
gubernurnya, misal walikota depok Nurmahmudi Ismail. Bisa dipastikan perolehan
suara mereka akan babak belur tidak akan mencapai 10%.
Tulisan ini bukan didasarkan kebencian akan PKS
dan kader-kadernya, tapi lebih ke sisi mengkritisi kebijakan PKS yang
menggandeng artis Deddy Mizwar sebagai wakil gubernur. Apa PKS tak yakin dengan
kemampuan kader PKS sendiri sebagai gubernur-wakil gubernur Jawa Barat ?
Tampaknya PKS telah belajar dari pilkada DKI tahun 2007, dimana PKS mencalonkan
Adang Daradjatun-Dani Anwar sebagai gubernur dan wakil gubernur, hasilnya
teman-teman sudah tahu kan ? Adang Daradjatun-Dani Anwar dipecundangi Fauzi
Bowo-Prijanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar