Jika selama ini banyak pihak yg menagih janji
Anas untuk menggantungnya di Monas sbg pertanggung jawaban tindakan korupsinya,
maka saya melihat bahwa ini adl strategi paling mematikan yg dilancarkan
Invisible Hand dlm kasus Hambalang.
Kita tahu bahwa beberapa waktu lalu Anas dgn
amat yakin tidak terlibat kasus korupsi Hambalang, bahkan menantang dgn jani
gantung di Monas.
Ketika Anas terbukti bersalah dan menggalang rencana
untuk menjatuhkan dinasti Cikeas melalui Ibas, maka sesungguhnya justru Anas yg
terjebak dlm perangkap yg disediakan sedari awal.
Ya, jika nanti
memang terbuktinya Anas sbg pelaku korupsi Hambalang. Bukan tak mungkin akan
ada tekanan publik yg menuntut Anas agar digantung di Monas.
Strategi Anas
menyeret putra SBY tampaknya sedikit diantisipasi dan Anas terkecoh dgn
permainan Sang Penguasa. Lembaran pertama yg membuka lebar2 kasus Anas, mungkin
jg adalah akhir dr kisah yg telah dirangkum Anas di panggung politik selama
ini.
Meskipun
banyak yg beranggapan posisi Anas ada di atas angin krn mengetahui borok dr PD,
tak bisa dipungkiri bahwa Blunder gantung di Monas jg melemahkan daya tawar
Anas di hadapan publik, dan inilah yg akan dimanfaatkan SBY untuk menyelamatkan
dinastinya.
Tawar-menawar
sudah dilakukan, dimulai dgn gertakan Century serta Uang Panas Ibas yg
dilontarkan Anas. Namun kubu SBY masih dapat menangkisnya, sejauh ini nego
untuk pelepasan Anas dan pemutihan keluarga SBY masih berlanjut.
Mungkin jika
SBY kalap, bukan tak mungkin akan ada penggiringan yg memaksa Anas berjalan ke
Monas, dan saat itulah SBY akan berada paling depan dlm iring2an rombongannya.
Walaupun
terkesan lamban dan peragu, tak bisa dilupakan SBY adl salah satu lulusan
militer terbaik Indonesia yg tentunya sudah membuat taktik jauh sebelum kakinya
mendarat di medan perang. Opsi apapun yg dijalankan Anas, akan membungkam
seluruh kasus Hambalang sehingga tak menjalar ke Cikeas. Anas bebas, ada timbal
baliknya yg tentu seimbang. Sedangkan jika Anas mati digantung, justru pihak yg
paling diuntungkan adl SBY.
Anas tak punya pilihan untuk merangkai suatu
strategi balasan lagi apalagi serangan balik kilat. Menarik ditunggu apakah
Anas tetap akan membacakan naskah dlm bukunya halaman per halaman, atau justru
Anas akan melakukan Kamikaze politik bersama rekannya yg terlebih dulu jadi
pesakitan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar