BAB I
PENDAHULUAN
Job analysis atau analisis pekerjaan sering dianggap
sebagai fondasi dasar dari sebuah sistem sumber daya manusia dalam organisasi.
Restrukturisasi, inisiatif perbaikan kualitas, perencanaan sumber daya manusia,
desain jabatan, pelatihan, pengembangan karir, sistem penilaian prestasi kerja,
itu semua mendasarkan diri pada hasil dari analisis pekerjaan. Analisis
pekerjaan merupakan langkah awal untuk hampir seluruh fungsi personalia.
Menurut Socrates, terdapat tiga hal penting dalam suatu komunitas
yang terorganisasi. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan dalam setiap individu
di dunia kerja. Kedua, ada proses penempatan yang unik yaitu disesuaikan dengan
kemampuan atau bakat alaminya. Ketiga, untuk memperoleh performa kerja yang
tinggi maka komunitas tersebut harus
menempatkan seseorang di posisi yang tepat sesuai kemampuannya. Dalam suatu
perusahaan, untuk mampu menilai kinerja pegawai, mempekerjakan orang yang tepat
untuk mengerjakan suatu pekerjaan, maka dibutuhkan sebuah analisis pekerjaan
yang di dalamnya dibahas juga mengenai perekrutan, pemeriksaan secara
mendetail, pengujian, dan penyeleksian aplikasi pekerjaan.
Pada masa lalu, bagian personalia dari suatu organisasi
tradisional tugas utamanya adalah tulis-menulis, bertanggung jawab untuk
menyimpan catatan kepegawaian, mengurus pembagian gaji, dan menjaga catatan
pensiunan. Sekarang pada masa modern ini, organisasi menjadi lebih kompleks dan
catatan personalia semakin meluas. Saat ini bagian personalia lebih dikenal
sebagai bagian sumber daya manusia (HRD). Para psikolog personalia terlibat
dalam aktivitas seleksi, perekrutan, penilaian kinerja karyawan, pengembangan
tenaga kerja, dan perumusan kriteria untuk promosi, pemecatan dan perilaku
indisipliner.
BAB II
ISI
- PENGERTIAN ANALISIS
PEKERJAAN
Analisis pekerjaan adalah studi sistematis mengenai
tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan, serta pengetahuan,
kemampuan, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Analisis
pekerjaan adalah titik awal untuk hampir semua fungsi personalia dan analisis
ini sangat penting untuk mengembangkan cara penilaian personalia (Wheaton &
Whetzel, 1997).
Analisis pekerjaan dilakukan oleh individu yang sungguh
memahami orang-orang, pekerjaan dan keseluruhan sistem organisasi. Dalam
realitanya analisis pekerjaan dilaksanakan oleh pakar job analysis, Job Analyser
dari luar, supervisor, dan manager. Orang yang menganalisis pekerjaan harus
terlatih dalam metode penelitian dasar selain itu juga harus ahli dalam teknik
pengukuran objektif agar dapat menghasilkan analisis yang akurat.
Dalam proses analisis pekerjaan terdapat tiga (3) tahapan
penting, yaitu (1) mengumpulkan informasi, (2) menganalisis dan mengelola
informasi jabatan, dan (3) menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang
baku. Analisis pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan uraian
jabatan yang baik pula, dan kemudian dapat dijadikan bahan baku yang baik untuk
proses pengelolaan SDM yang lain (evaluasi jabatan, rekrutmen dan seleksi, manajemen
kinerja, penyusunan kompetensi, pelatihan).
Analisis
pekerjaan adalah suatu proses, sedangkan produknya adalah deskripsi jabatan, spesifikasi
jabatan, dan evaluasi jabatan. Analisis pekerjaan pada intinya terdiri dari
rangkaian sejumlah informasi yang digali melalui pertanyaan-pertanyaan
tertentu. Pertanyaan dalam analisis pekerjaan itu dapat dirumuskan sebagai
berikut :
·
What : menanyakan tentang apa yang dikerjakan
pada jabatan tersebut atau tugas-tugas
apa sajakah yang terdapat pada jabatan tersebut.
·
How : terkait dengan informasi tentang
bagaimana mengerjakan pekerjaan atau tugas-tugas dalam jabatan tersebut atau
terkait dengan cara/ prosedur pelaksanaan tugas.
·
Why : menyangkut penggalian informasi tentang
mengapa tugas-tugas dalam jabatan tersebut dilakukan atau untuk tujuan apa
tugas-tugas tersebut dikerjakan.
·
Skill
involved : kecakapan/ kepandaian/ ketrampilan apakah yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan/ tugas-tugas tersebut.
Analisis pekerjaan mengarah langsung
kepada pengembangan beberapa produk personalia yang meliputi : deskripsi
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, evaluasi pekerjaan dan kriteria performa
kerja.
Deskripsi
jabatan ( Job Description ) adalah pernyataan faktual
dan terorganisasi perihal kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tertentu.
Sebagian besar pegawai mengetahui deskripsi pekerjaannya karena sering kali
pegawai baru dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan tentang pekerjaan mereka
selama masa orientasi dan pelatihan.
Spesifikasi
jabatan (Job Specification) menyediakan informasi
mengenai karakteristik orang yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu pekerjaan,
seperti keadaan fisik dan personal seseorang. Spesifikasi pekerjaan diharapkan
mampu untuk menunjukkan kualitas yang disyaratkan bagi pelaksanaan yang dapat
diterima.
Evaluasi
jabatan (Job Evaluation) adalah penetapan dari nilai
suatu pekerjaan terhadap suatu organisasi untuk menentukan kompensasi atau
perkiraan upah. Analisis pekerjaan
membantu menegaskan kriteria jabatan yang maksudnya untuk menghargai kesuksesan
pekerja dalam menjalankan tugasnya. Hasil Analisis pekerjaan ini penting karena
mereka menyediakan informasi terperinci yang dibutuhkan untk aktifitas
personalia lainnya seperti perencanaan, program seleksi, perekrutan, dan sistem
penghargaan hasil kerja. Pihak perusahaan sekarang tidak lagi dapat membuat
keputusan yang terburu-buru untuk mempekerjakan, memecat, atau mempromosikan
pekerja melainkan harus berbasis analisis pekerjaan
Kriteria Kinerja adalah penjelasan mengenai unjuk prestasi kerja dari
seseorang untuk mencapai suatu kriteria yang diinginkan perusahaan.
o
Job Design
Suatu perencanaan
yang harus dimulai sejak awal memulai pekerjaan dimana setiap jabatan memiliki
definisi yang jelas dalam tugas kewajiban serta tanggung jawab yang diterimanya
o
Personnel Planning
Suatu perencanaan
dalam dri seseorang yang memiliki tujuan yang sama dengan tujuan organisasi
(perusahaan) dan dilakukan kerja sama.
o
Personnel Reqruitment and Selection
Suatu aktivitas
untuk merekrut dan menyeleksi calon pekerja/pegawai untuk dipekerjakan di
organisasi/perusahaan tersebut contohnya adalah personnel manager/HRD.
o
Compensation
Dapat disebut
sebagai pemberian imbalan/gaji dimana ini merupakan hal yang penting dalam perusahaan.
Beberapa alasan mendasari pendapat ini antara lain karena :
- Seringkali imbalan adalah merupakan
biaya dengan proporsi terbesar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Bisa
merupakan daya tarik untuk mendapatkan karyawan yang baik (bermutu)
- Bisa menjadi perangsang bagi karyawan
untuk meningkatkan prestasi kerjanya
- Bisa menghindari munculnya ketidakpuasan
kerja, atau dengan kata lain bisa meningkatkan motivasi kerja serta loyalitas
karyawan terhadap perusahaan.
o
Employee
Training and Development
Suatu pelatihan dan pengembangan pegawai untuk
meningkatkan kemampuan pegawai sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan
secara optimal.
o
Equal
Employment Oppurtunity
Kesamaan kesempatan
untuk pegawai dalam karir, dapat disingkat sebagai ketidak adaannya
diskriminasi yang terjadi dalam pekerjaan.
o
Performance
Appraisal
Penilaian kinerja
adalah penilaian yang diselenggarakan oleh management / direksi kepada pegawai
bawahannya yang disesuaikan dengan kriteria jabatan.
Proses analisis ini
dilakukan untuk memahami apa tanggung jawab setiap jabatan dan kontribusi hasil
jabatan tersebut terhadap pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Dengan
analisis ini, maka nantinya uraian jabatan akan menjadi daftar tanggung jawab,
bukan daftar tugas atau aktivitas.
Hasil Analisis
pekerjaan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap
pekerja. Pemakaian atau kegunaan Analisis pekerjaan pada umumnya digunakan
untuk :
1. Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang
Jabatan )
a. Penyusunan organisasi baru
b. Penyempumaan organisasi yang sekarang
c. Peninjauan kembali alokasi tugas, wewenang
dan tanggungjawab tiap jabatan
2. Kepegawaian
a. Rekrutmen seleksi/penempatan
b. Penilaian jabatan (Evaluasi jabatan)
c. Penyusunanjenjang karir (Career Planning)
d. Mutasi/promosi/rotasi (kaitannya erat
dengan c)
e. Program pelatihan
3. Ketatalaksanaan
a. Tata laksana
b. Tata kerja/prosedur
B. METODE
Dalam Analisis Pekerjaan, digunakkan
beberapa metode yang gunanya untuk mengoptimalkan kinerja pekerja.
Metode-metode yang digunakan antara lain adalah : Observasi, Partisipasi, Data yang tersedia, Wawancara, Survey, dan
Catatan Harian Kerja.
Observasi
Observasi adalah
metode Analisis Pekerjaan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi
tentang pekerjaan tertentu. Para Job Analyst mengamati para pekerja selama
beberapa waktu, bisa dengan video rekaman, untuk merekam cara bekerja dari para
pekerja, kemudian membuat catatan sebagi bentuk laporan.
Cara ini biasanya
digunakan untuk memperhatikan bagaimana pengaruh kehadiran pengamat (Job
Analyst) terhadap kinerja pekerja. Apakah mereka sengaja bekerja lebih beik
ketika diamati atau kualitas kerja mereka sama ketika diamati maupun tidak
diamati.
Partisipasi
Pada
Metode ini para pekerja diarahkan untuk langsung terjun kedalam pekerjaan yang
sudah ditentukan.Terkadang Analis pekerjaan ingin melakukan sendiri operasi
dalam suatu pekerjaan dengan tujuan mereka secara langsung dapat memahami
beagaimana pekerjaan tersebut dijalankan.
Data yang tersedia
Data-data
yang tersdia pada perusahaan dapat digunakkan oleh para Job Analyst untuk
bertukan pikiran dan menambah informasi dengan Job Analyst dari perusahaan
lain.
Data-data
tersebut harus dijaga keakuratannya. Data-data tersebut harus diperiksa secara
rutin sehingga data-data tersebut terbukti masih akurat atau tidak. Apakah
masih dapat menjadi suatu tolok ukur atau tidak.
Wawancara
Pertanyaan
dalam suatu wawancara bisanya berupa pertanyaan ’open-ended’ atau disebut juga
wawancara terbuka. Atau dapat juga berupa pertanyaan yang terstruktur dan
terstandardisasi.
Wawancara
tidak dilakukan pada satu orang/pihak saja. Hal tersebut bertujuan agar tidak
terjadinya bias informasi. Selain itu, metode ini digunakkan untuk mendapatkan
gambaran pekerjaan yang akurat dan untuk melihat bagaimana beberapa orang yang
menjalankan pekerjaan yang serupa biasanya menghasilkan tugas yang sama.
Survey
Survey
yang dijalankan meliputi suatu kegiatan administrasi menggunakan kuesioner
kertas-pensil. Dimana para responden mengisi kertas kuesioner tersebut,
kemudian mengem balikannya pada Analis pekerjaan. Pertanyaan dalam survey dapat berupa
pertanyaan terbuka maupun tertutup.
Survey
memiliki dua keuntungan. Pertama, survey mengumpulkan banyak informasi dari
berbagai sumber dalam satu waktu. Kedua, metode ini memungkinkan anonimus,
sehingga para responden dapat lebih leluasa untuk mengisi tanpa mengkhawatirkan
apakah identitas mereka akan diketahui banyak orang atau tidak.
Catatan Harian Kerja
Keuntungan
dari metode ini adalah memberikaninformasi secara detail mengenai pekerjaan
seseorang. Karena metode ini dilakuakn sevara rutin setiap hari.
Namun,selain
itu terdapat beberapa kelemahannya. Antara lain, memakan waktu yang cukup
banyak baik bagi pkerja mauoun yang menulis catatan harian ini. Selain itu bagi
para Job Analyst,juga lebi sulit karena harus mengolah data yang cukup banyak.
C. TEKNIK ANALISIS PEKERJAAN
Job
Element Method
-
Teknik analisis pekerjaan berdasar pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain yang disyaratkan untuk suatu
pekerjaan. (KSAOs)
-
Fokusnya pada karakteristik individual yang menjalankan
pekerjaan, “person oriented”
-
Karena lingkupnya yang terbatas, teknik ini sering
dikombinasikan dangan teknik-teknik analisis yang lain.
-
Paling sering digunakan pada pemerintah federal
Functional Job Analysis (FJA)
-
Teknik analisis terstruktur yang menguji rangkaian tugas
dalam suatu pekerjaan dan proses pemenuhannya.
-
Membantu
menciptakan the Dictionary Occupational Titles (DOT), referensi panduan untuk
mengklasifikasi dan mendiskripsikan lebih dari 40.000 jenis pekerjaan.
-
DOT menggunakan the Standard Occupational Classification
(SOC), Sembilan digit kode yang menunjukkan kategori pekerjaan dan level jenis
pekerjaan yang diminta jenis pekerjaan tertentu.
-
Occupational
Information Network (O*NET) merupakan pengganti DOT yang digunakan beberapa
tahun terakhir ini, menyediakan informasi tentang kategori pekerjaan, gaji,
pelatihan, dan persyaratan kerja.
-
Teknik ini populer karena hemat biaya dan menggunakan
diskripsi kerja berdasarkan standar nasional.
-
Sangat membantu dalam
analisis diskripsi kerja untuk banyak posisi sekaligus.
-
Berguna dalam memberikan pencerahan pada pekerja
bagaimana untuk sukses dalam pekerjaannya.
Position Analysis
Questionnaire (PAQ)
-
Teknik analisis pekerjaan yang menggunakan kuessioner
tertutup dalam menganalisis pekerjaan berdasarkan pada 187 ketetapan kerja dan
terbagi dalam 6 kategori.
-
Ketegori
:
1.
Input
informasi
Bagaimana pekerja memperoleh informasi yang dibutuhkan
untuk menjalankan pekerjaannya.
2.
Proses
mental
Pemikiran, penalaran, dan pengambilan keputusan yang
dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.
3.
Output
kerja
Tugas yang harus dikerjakan pekerja dan alat atau mesin
yang dibutuhkan untuk menjalankannya.
4.
Hubungan
interpersonal
Jenis hubungan atau kontak dengan rekan kerja yang
dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.
5.
Konteks
kerja
Konteks fisik atau sosial dimana pekerjaan tersebut
dijalankan.
6.
Karakteristik
Aktifitas,
kondisi, dan karakteristik lain yang relevan dalam pekerjaan tersebut.
-
Keenam kategori perangkat kerja ini masing-masing diukur
dengan 6 kategori, yaitu:
Kegunaan, kepentingan, waktu,
aplikasi, kemungkinan kejadian, dan kode khusus.
-
Teknik ini menghasilkan profil pekerjaan yang terperinci
yang nantinya dapat digunakan untuk membandingkan pekerjaan dengan posisi yang
sama atau mirip pada organisasi yang berbeda.
-
Merupakan teknik riset analisis pekerjaan yang kajiannya
paling dalam
-
Dalam penelitian, teknik ini telah digunakan untuk
mengidentifikasi kesamaan antara kelas yang berbeda dari pekerjaan dan kesamaan
kelas dari pekerjaan pada organisasi yang berbeda.
-
Teknik ini lebih akurat dilakukan oleh seorang ahli job
analisis daripada orang lain termasuk pengemban pekerjaan itu sendiri.
Critical Incidents Technique (CIT)
-
Teknik analisis pekerjaan yang mencatat perilaku spesifik
dari pekerja yang akan menentukan suskes tidaknya suatu pekerjaan.
-
Informasi diperoleh melalui wawancara, observasi, atau
kuisioner oleh supervisor atau pihak yang berwenang.
-
Memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu pekerjaan
dan bagaimana menyukseskan pekerjaan tersebut.
-
Membantu menentukan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan apa saja yang harus dimiliki pekerja untuk suskes dalam pekerjaannya.
-
Berguna dalam pengembangan sistem penilaian kerja dengan
mengidentifikasi komponen-komponen penting untuk kesuksesan kerja.
Perbandingan Teknik Analisis
berdasarkan penelitian Levine, dkk
FJA : tipe
analisis detail dan komperhensif
untuk pekerjaan
yang spesifik
paling mudah
digunakan dan hemat biaya
CIT :
tipe analisis detail dan komperhensif
untuk pekerjaan yang spesifik dan cenderung
lebih kompleks
PAQ :
informasi lebih terbatas
menggunakan instrumen sama unuk semua tipe
pekerjaan
Catatan
-
Tidak ada teknik atau metode analisis tertentu yang
paling baik dibanding yang lain.
-
Kombinasi beberapa teknik sekaligus akan menghasilkan
analisis yang lebih detail, lebih dapat dipercaya, dan lebih baik dibanding
penggunaan satu teknik saja.
D. PELAKSANAAN DAN PERMASALAHAN
Perlu dicermati
bahwa yang dianalisis adalah jabatan, bukan pemegang jabatan yang saat ini
kebetulan sedang memangku jabatan tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan
dengna tujuan untuk menghindari bias kita menganalisis pekerjaan berdasarkan
kemampuan, kinerja, gaya atau metoda kerja dari pemegang jabatan saat ini. Yang
perlu kita analisis adalah standar desain jabatan tersebut berdasarkan struktur
organisasi yang ada saat ini.
Prinsip-prinsip ini
penting untuk dipahami karena sering terjadi di banyak organisasi, uraian
jabatan dibuat berdasarkan “selera” masing-masing atasan, atau bahkan
diserahkan untuk dibuat oleh pemegang jabatan. Ini membuat tidak adanya standar
batasan jabatan yang sebenarnya diinginkan oleh organisasi. Jika hal ini
terjadi, maka akan mudah untuk diperkirakan munculnya banyak masalah mengenai
tumpang-tindih tanggung jawab antarjabatan, atau rangkap-merangkap tanggung
jawab oleh karena ada beberapa tanggung jawab yang ternyata tidak tercakup di
jabatan apapun. Juga akan dapat terjadi adanya jabatan yang beban tanggung
jawabnya sangat besar/luas, sementara jabatan lain terlihat sangat sempit dan
ringan, sehingga tidak ada perimbangan cakupan pekerjaan, yang dapat
menimbulkan banyak masalah seperti kecemburuan dan demotivasi.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis pekerjaan
adalah suatu kegiatan yang berguna untuk berbagai keperluan merancang
organisasi dan perancangan jabatan (Job Design) adalah suatu keharusan dan
harus dilakukan sejak perusahaa tersbeut memulai pekerjaannya. Untuk organisasi
yang masih baru dan strukturnya masih akan berkembang terus lebih baik
menekankan pada perancang jabatan (Job Design) dan membuat Uraian Jabatan yang
fleksibel sehingga bisa disesuaikan terus dalam pekerjaan. Organisasi yang
sudah mapan hendaknya melaksanakan Analisis pekerjaan. Tetapi sehubungan dengan
adanya perubahan-perubahan yang terjadi
dengan cepat, maka analisis pekerjaan harus diulangi paling lambat setiap 3
tahun sekali untuk melihat apakah informasi yang diperoleh masih akurat atau
tidak.
DAFTAR
PUSTAKA
Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B., Wright, P.M. 2004. Human Resource Managemen 5th
edition.USA : McGraw Hill.
Riggio,R.E. 2003 . Introduction
to Industrial and Organizational Psychology 4th Edition . New
Jersey : Prentice Hall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar