Dunia Kampus

Pilih Mana ?

D3
kelebihan:
1. Waktu kuliahnya cuman 3 tahun dan kuliahnya lebih cepat dari S1.
2. Lebih banyak diberikan latihan praktik dibanding teori.
3. Tugas akhir untuk kelulusanpun tidak seribet kayak S1.
4. Lebih dipersiapkan untuk cepat dapat pekerjaan karena bekal ketrampilan dan praktek yang jauh lebih banyak
kekurangan:
1. Hanya mendapat sertifikat diploma, bukan gelar
2. Kalau melamar pekerjaan, harus bersaing cukup ketat dengan lulusan s1 yang kemungkinan lebih didahulukan.
3. Tidak semua jurusan membuka D3.
4. Untuk mendapat gelar S1 harus melanjutkan kuliah lagi dan bisa memakan waktu lebih lama dibanding program sarjana.

S1
kelebihan:
1.Dapat materi dan teori yang lebih lengkap dari d3.
2.kalau sudah lulus punya gelar sarjana
3. Bisa langsung melanjutkan kuliah S2 yang lebih memperdalam bidang studi yang kita inginkan.
4. Bisa memilih jurusan S2 yang berbeda dengan S1 kita.
5. Kalau melamar pekerjaan biasanya didahulukan dari pada D3 dan bisa melamar lowongan pekerjaan yang syaratnya D3. 
kekurangan:
1.Waktu kuliah yang cenderyng lebih lama dari D3.
2 Syarat kelulusan harus dengan penelitian yang mendalam, jadi lebih rumit dibandingkan D3.
3. karena waktu kuliah lebih lama, biasanya biayanya lebih besar dibandingkan D3.

JADI PILIH MANA...???




Memilih Jurusan ?

Seorang ahli bernama Paul Arden (penulis buku) mengatakan, kalau kita kuliah, maka kehidupan kita di bangku kuliah dapat menjadi tahun-tahun kosong.
Apa arti dari kata itu ya ? Menurutku mungkin kata tersebut berarti bagi anak-anak SMA atau SMK yang ingin melanjutkan bersekolah dalam Unversitas tetapi gak tau jurusan apa yang sebaiknya didalami, sehingga masa-masa kita duduk di bangku Universitas hanya sia-sia saja. Maka disini saya akan memberi tips untuk teman-teman supaya dapat memilih dengan tepat jurusan yang seharusnya teman-teman dalami..

1. Jangan kuliah kecuali subjek yang kamu pilih bener-bener melekat di hati
Biasanya, memilih jurusan pada saat mendaftar masuk universitas merupakan hal yang cukup sulit untuk lulusan SMA, karena biasanya mereka selalu dicekokin bahwa jurusan ini yang bagus lah, itu gak favorit lah. Cekokan tersebut gak perlu didengarkan, yang perlu kamu dengarkan adalah panggilan hati kamu. Apa yang benar-benar kamu cintai dalam hidup ? Apakah dengan mengambil subjek tertentu, maka kecintaan kamu tersebut dapat tersalurkan ? Itu pertanyaan penting yang harus ditanyakan. Jangan sampai sisa hidupmu dihabiskan dengan melakukan hal-hal yang tidak disukai hanya karena pilihan konyol pada saat usia 17 tahun.
Misalnya, kamu suka memacu adrenalin, lalu ingin jadi pilot, tapi kamu malah masuk teknik penerbangan. Bodoh itu namanya. Perlu diketahui yang namanya jurusan teknik itu isinya matematika semua, sehingga jurusan teknik itu cocok untuk kamu yang mencintai subjek matematika pada bidang pekerjaan tertentu. Masuk teknik penerbangan gak akan buat kamu jadi pilot, kamu bakal jadi engineer yang menyusun konstruksi pesawatnya. Kalau mau masuk teknik, pastikan kamu suka matematika, kemudian cari subjek yang berkaitan pada hal yang kamu minati. Jadi kalau kamu suka matematika yang berhubungan dengan listrik ? Masuklah teknik elektro. Matematika pada perminyakan ? Masuklah teknik perminyakan.

2. Seandainya memang harus kuliah, milikilah alasan yang kuat
Kalau ternyata kamu diterima di jurusan yang tidak sesuai minat, dan ingin mencoba untuk bertahan, milikilah alasan yang kuat untuk tetap dapat hidup di sana. Ya, dimulai dari yang standar ingin lulus cumlaude untuk membahagiakan ortu, sampai jadi presiden badan eksekutif mahasiswa, aktivis kampus yang memajukan organisasi, ataupun jadi bintang olahraga kampus.

3. Bekerja saja
Dengan bekerja lebih awal (misalnya pada saat lulus SMA), maka kita dapat memulai apa yang lulusan universitas lakukan beberapa tahun lebih awal. Meskipun demikian, saran ini paling sulit untuk dilakukan, karena diperlukan kecerdasan yang luar biasa dalam melakukannya, karena kalau tidak cerdas dalam memilih pilihan ini, bisa-bisa kuli seumur hidup. Pastikan pekerjaan yang dipilih adalah pekerjaan yang disenangi. Di indonesia, contohnya amat sedikit dan kurang populer (mungkin karena budaya yang masih mementingkan ijazah dan jabatan, kurang memandang kemampuan), tapi saya mengenal rekan yang memulai bisnis baksonya di semester satu kuliah, dan dapat hidup mapan di semester lima. Kalau di luar negeri, contoh yang populer adalah Steve Jobs yang sempat bekerja pada atari.

Perlu diingat kalau kuliah bukanlah merupakan sebuah keharusan, karena kita punya kebebasan untuk memilih. Pilihlah apa yang kamu senangi, dan jalani hidup pada kesenangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar